Laman

Semoga (((ALLAH ))) Selalu Merahmati

Minggu, 03 Oktober 2010

ஜ۩۞۩ஜ Patuh/ Taat/ TAQWA ஜ۩۞۩ஜ I

السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته

Ada baiknya jika saat ini saya resapi dialog antara Umar bin Khottob dan Ubay bin Ka'ab :

Umar bin Khottob ditanya oleh Ubay bin Ka'ab. Mengenai Taqwa:

(sebelum menjawab, Umar malah balik bertanya) "Apakah engkau pernah berjalan di jalan yang penuh dengan serut dan berduri?" Ubay menjawab : Benar aku pernah melaluinya. Umar bertanya lagi :" hmm...bagaimana kiranya menurut engkau, saat engkau berjalan di jalan itu?" Ubai menjawab: Syammartu, waj-tahadtu : " saya sangat berhati-hati, dan saya kerahkan jihad sekuat tenaga"

Lalu Umar berkata: "Naaah,.. Orang yang bertaqwa, seperti itulah adanya!"

Ckckck...Allah,Allah Ampunilah hamba...

Benarlah sekiranya bahwa Orang yang bertaqwa itu seperti orang yang sedang berjalan di jalan yang penuh dengan duri. Di depan manusia yang bertaqwa terdapat banyak jalan bercabang, tempat untuk berjalan, di perjalanan untuk kembalinya tiap-tiap diri ke akherat.
Namun Jalan itu, kini terserang dan berada di alam dunia, yaitu berupa penghidupan. Akan tetapi sayang di sayang kehidupan itu tiada mulus. Namun, sangat rimbun penuh duri dan penuh sampah.

Banyak hambatan, Tantangan, Ancaman, dan gangguan. Banyak ujian dan cobaan, kaya dengan kemusyrikan, Tahayul, maksiat dan munkarot, pornografi dan pornoaksi, dll. "hmm…" Syurga dunia jadi penggiuran, Korupsi, kolusi, dan nepotime, Harta, tahta dan wanita sering menjadi ujian. Pergaulan remaja yang tiada terbatas dengan Norma dan Agama. Hukum tiada kuat tegak, antara putih dan merah, antara hitam dan hijau, Adat bercampur dengan syari'at, rasa hormat pada yang lebih tua bahkan hampir putus, rasa sayang kepada yang lebih muda hampir hilang, entah itu kepada atasan atau bawahan. Sudah saling makan dan saling tipu, memikirkan kepentingan penghidupan sendiri. antara mulut, perut dan di tengah pas di bawah perut.

"Huuuuffff Cape deeeeeh...!!!" Cekcok, berantem, bertengkar dengan tetangga dan sodara sudah menjadi gaya.Dengki,sirik,riya, jahil, aniyaya, sudahpun jadi lumrah.
Iman ke pada Gusti Allah sudah tak terpatri, ibadah sudah mubah, sholat banyak terlewat, dzikir sudah tak terfikir, Kalaupun terfikir malah jadi kafir.."Naudzubillah"…

Betulah kiranya begitu keadaan jalan diperjalanan dalam kehidupan ini.?...
Kalau begitu mudah-mudahan bisa untuk menghadapinya, agar dapat berjalan sampai pada tujuan Ridha Allah. :...Amin
1 syammartu ; Saya mesti sangat berhati-hati. Begitu kata Ubad bin ka'ab.mata melihat(juga mata hati), telinga mendengar (juga telinga hati), waspada...
alih-alih salah menginjakan kaki salah langkah. jangan menginjak yang bukan tempat berpijak, jangan melangkah pada jalan yang kurang nikmat, pegang kuat petunjuk agama,
jangan pergi nyembah jika bukan tempat nya menyembah, jangan terbawa angin timur dan barat,selatan dan juga utara, jangan plin-plan, jangan gegabah dan se Enaknya,
jangan terburu-buru, memutuskan perkara yang akan di kerjakan,
(mikir) apa bener ini hasutan orang atau bukan, apakah ini benar atau salah.
Apakah manfaat atau tidak, apakah merugikan orang atau tidak,
tidak terbawa pada cucunguk-cucunguk agama, tetap lurus di jalan Allah
jalan yang hanif shirotolmustaqim :

yaitu الصراط المستقيم

صراط الذين أنعمت عليهم
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka,
Yang seperti pada data An-Nisa : 69

ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا
Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.


Beserta tambahannya bahwa manusia yang dapat nikmat Allah yaitu :

" Manusia-manusia Pilihan Allah" yang dapat Hidayah ada di Data. Maryam : 58

إذا تتلى عليهم آيات الرحمن خروا سجدا وبكيا......
……Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.

Taat pada Allah yang sudah di contohkan: oleh para nabi,
para shiddiqin (orang yang berjalan di jalan benar), para syuhada (yang berjuang di jalan Allah), para sholihin ( orang² yang soleh).
Mereka selaku hasuna ulaika rofiyqo: حسن أولئك رفيقاSahabat yang sebaik-baiknya. Yang terpuji, yang suka menolong di kala di butuhkan, membantu di kala susah, dermawan, Adil, sayang kepada yang sengsara,
tidak pernah meninggalkan, dan jika di bacakan ayat-ayat Allah mereka menyungkur
bersujud dan menangis. Menetes airmatanya di hamparan sajadah.
Lemes hatinya lembut, hilang sifat angkuh dan sombongnya, Luntur sifat ujub takaburnya, berserah pada takdir dari Gusti Allah, dari yang Maha Kuasa.
Pengakuan dan mengaku atas dosa yang telah di lakukan, lalu toubatan
belajar bersih dari maksiat, sembari di satukan niat untuk taat.
malu tenang dan bercahaya tanda mahabbah dan muroqobah pada Allah
yang Maha Welas Asih, Maha Pengasih dan Penyayang.

2 Waj-tahadtu :
Dan saya harus Jihad sekuat tenaga, begitu kata Ubay bin Ka'ab. Hidup di dunia mesti harus Jihad. Jihad itu rupa-rupa, yaitu berbagai upaya untuk membela Agama Allah.

Bersambung…..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar