Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Tafakur untuk meraih Taufik dan HidayahNYA...dan semoga menjadi suatu ladang ibadah dengan Ikhlas mengharap RidhaNYA dengan Perendahan diri dan Hati KepadaNYA
Selasa, 07 Desember 2010
ALLAH Ampuni Hamba
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Qadîm, inilah tahun baru, aku memohon suaka-Mu dari kejahatan setan, kekuatan untuk menahan hawa nafsu yang menyeretku kepada kejelekan, sibuk dengan aktifitas yang mendekatkan diriku kepada-Mu. Wahai Zat Yang Maha... Pemurah dan Pemilik kemuliaan. Wahai sandaran orang yang tidak memiliki sandaran. Wahai Simpanan orang yang tidak memiliki simpanan, wahai Pelindung orang yang tidak memiliki perlindungan. Wahai penolong orang yang tidak memiliki penolong, wahai pegangan orang yang tidak memiliki pegangan. Wahai permata orang yang tidak memiliki permata. Wahai Zat yang baik ujiannya. Wahai Zat yang besar harapannya. Wahai Zat Pemulia orang-orang lemah. Wahai Penyelamat orang yang tenggelam. Wahai penyelamat orang-orang yang celaka. Wahai Pemberi karunia. Wahai Zat Yang Maha indah, Pemurah dan Baik. Engkau adalah Zat yang memunculkan gelapnya malam, gemerlapnya siang, cahaya bulan, sinar matahari, suara air dan suara pohon yang bersujud kepadamu. Ya Allah tiada sekutu bagimu!
Ya Allah jagalah kami dari prasangka mereka, ampunilah kami dari apa-apa yang mereka tidak ketahui dan jangan siksa kami karena ucapan mereka. Cukuplah bagiku Allah yang tiada tuhan selain-Nya, kepada-Nya kami bertawakkal, Dialah Tuhan Arsy Yang Agung. Kami beriman kepada semua yang datang dari Tuhan kami. Tidak ingat kepada-Nya, kecuali orang-orang yang berakal. Ya Allah jangan sesatkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk. Anugerahkanlah rahmad-Mu kepada kami, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.
Amiiin Allahumma Amin
Allahumma Shalli 'ala Muhammad
Surat Cinta untuk Mujahidku
السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته
teruntuk: Suamiku di langit dan di bumi
dalam penantian khatulistiwa
Tak, tahan rasanaya..lalu airmata cengeng ini
mengajak tersungkur sejadi²nya...
Jangan pernah lelah wahai Mujahidku Karena ku kan senantiasa dibelakangmu
untuk mendukungmu Jangan kau tengok ke belakang, lihatlah kedepan
Didepan ada musuhmu, musuh Tuhan kita
Jadikan mereka terhina dengan kekuatanmu
Janganlah ragu untuk melepaskan peluru dari selongsong senapanmu
Bidiklah tepat dijantungnya
Jadikan ia mati sia-sia, tak memberi kemenangan bagi sekutunya
Maju terus jangan pernah menyerahLepaskanlah duniamu
Karena sungguh dunia ini hina
Sesungguhnya disisi Tuhan kitalah sebenar-benarnya kebahagiaan
Ingatlah akhiratmu, dan di sana juga ada bidadari² Suci
yang di cipta Allah secara langsung
serta sebaya umurnya...
mereka menantimu dengan penuh Cinta
Mereka senantiasa mendendangkan syair kerinduan
Hanya untukmu, hanya untukmu...
Disaat kau pulang dengan membawa kemenangan
Maka janganlah kau merasa puas hingga Allah memenangkan agama ini
atau jika harus, maka mesti engkau menemui syahid dimedan itu
Dua pilihan yang menguntungkan, bukan?
Siapakah yang tidak suka dengan perniagaan demikian?
Sungguh merugi bagi orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat
Bukankah kau tidak demikian?
Kau sering bercerita kepadaku tentang indahnya syurga
Dengan berbagai kenikmatan didalamnya
Dan akupun mendengarkan dengan seksama
Betapa indahnya jika kita termasuk penghuni² didalamnya
Menuai keridhaan-Nya selamanya
Wahai Mujahidku…aku sering melihatmu bercucuran air mata
Dan seketika itu kau tersungkur bersujud memanjatkan sebuah do’a
Aku tak bisa mendengarnya...
karena suaramu tertahan oleh gejolak didadamu
Namun ku tau, Itu adalah gemuruh kerinduanmu kepadanNya
dan kau memohon untuk bisa membela saudara-saudaramu
dari para Thagut,kaum kuffar.
untuk mengembalikan izzah mereka saudaramu
wahai Kekasihku…aku akan senantiasa berdoa untuk mu
agar harapanmu terpenuhi untuk bisa kembali ke medan pertempuran itu
sungguh aku ridha, jika harus dua kali, atau bahkan berulang kali,
ditinggal olehmu
meski kerinduanku belumlah pupus
meski sajadahku belumlah kering karena banyaknya air mata kerinduan
mengharap hadirmu disisiku, meski hari-hariku kan kembali sepi
menjadi sunyi dari canda dan petuahmu
meski kau tak lagi mengimamiku di dalam shalat
meski jika ku tak akan sempat lagi, mendengar
tangisan serak yang bergejolak tertahan di dadamu
meski kau tak sempat lagi menghirup udara kehidupan duniawi
aku ridha, sungguh aku ridha
Rabb perkenankanlah kami bersua
dan berkumpul di JannahMU kelak
untuk selamanya
Jika di dunia ini kita tak berjumpa kembali
Maka kan ku semai cintamu disyurga
Dalam istana takwa
kau tau,..? senyumku mengembang jika ku membayangkannya(syurga)
mungkin ku tak bisa menyembunyikan rasa cemburuku pada bidadari bermata jeli
yang akan membagi kasihmu dengan kukecantikan mereka yang tiada tandingan
meskipun jika di bandingkan dengan kau selalu menyanjungku
tiap pagi dan malam hari.
Wahai mujahidku, seperti yang kau tau, aku adalah wanita pecemburu
jikala rasa itu menyerang, maka aku kan mengingat kata-katamu
“kecantikan bidadari memang tiada duanya, namun wanita dunia lebih mulia
dan tiada tandingannya karena mereka bersusah payah beribadah sewaktu didunia”
Dan seketika itu pula hatiku riang..
Ahhh..kau selalu mengerti bagaimana caranya membuatku senang
Wahai pujaanku….tiada berita yang lebih kusukai selain berita tentang kesyahidanmu
Oleh karena itu janganlah berhenti untuk mengharap syahadah pada-Nya
Mudah-mudahan Allah melapangkan jalanmu menujuNya
Kau ingat bukan Rabb kita telah berfirman
“Barang siapa menolong agamanya, maka dia akan menolongnya pula”
Yakinlah itu
Wahai kekasih hati…jangan pernah ragu untuk meninggalkanku kembali
Jangan fikirkan aku, Karena ku kan baik-baik saja.
Ku kan setangguh isteri Handzalah.
yang merelakan malam pengantinya untuk memenuhi seruan-Nya
Kan kutopang hidupku tanpamu, Karena kini ku telah terbiasa.
Kau yang mengajarkannya padaku, bukan?
Bukankah kita telah berkomitmen dari awal perjumpaan
dan saat ijab Kabul diucapkan untuk mendirikan bangunan kasih kita diatas jalanNya
hingga syahid menjemput...!
Kita tau perjumpaan didunia adalah sementara
Karenanya kita memohon perjumpaan yang kekal
Hingga kau dan aku tak terpisahkan lagi oleh ruang dan waktu
Allahumma Amiin
Salam rinduku untuk mu selalu
Kekasihmu : Dewi Asyiah
Langganan:
Postingan (Atom)