Laman

Semoga (((ALLAH ))) Selalu Merahmati

Selasa, 07 Desember 2010

ALLAH Ampuni Hamba


Ya Allah, Tuhan Yang Maha Qadîm, inilah tahun baru, aku memohon suaka-Mu dari kejahatan setan, kekuatan untuk menahan hawa nafsu yang menyeretku kepada kejelekan, sibuk dengan aktifitas yang mendekatkan diriku kepada-Mu. Wahai Zat Yang Maha... Pemurah dan Pemilik kemuliaan. Wahai sandaran orang yang tidak memiliki sandaran. Wahai Simpanan orang yang tidak memiliki simpanan, wahai Pelindung orang yang tidak memiliki perlindungan. Wahai penolong orang yang tidak memiliki penolong, wahai pegangan orang yang tidak memiliki pegangan. Wahai permata orang yang tidak memiliki permata. Wahai Zat yang baik ujiannya. Wahai Zat yang besar harapannya. Wahai Zat Pemulia orang-orang lemah. Wahai Penyelamat orang yang tenggelam. Wahai penyelamat orang-orang yang celaka. Wahai Pemberi karunia. Wahai Zat Yang Maha indah, Pemurah dan Baik. Engkau adalah Zat yang memunculkan gelapnya malam, gemerlapnya siang, cahaya bulan, sinar matahari, suara air dan suara pohon yang bersujud kepadamu. Ya Allah tiada sekutu bagimu!

Ya Allah jagalah kami dari prasangka mereka, ampunilah kami dari apa-apa yang mereka tidak ketahui dan jangan siksa kami karena ucapan mereka. Cukuplah bagiku Allah yang tiada tuhan selain-Nya, kepada-Nya kami bertawakkal, Dialah Tuhan Arsy Yang Agung. Kami beriman kepada semua yang datang dari Tuhan kami. Tidak ingat kepada-Nya, kecuali orang-orang yang berakal. Ya Allah jangan sesatkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk. Anugerahkanlah rahmad-Mu kepada kami, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.

Amiiin Allahumma Amin
Allahumma Shalli 'ala Muhammad

Surat Cinta untuk Mujahidku


السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته

teruntuk: Suamiku di langit dan di bumi

dalam penantian khatulistiwa

Tak, tahan rasanaya..lalu airmata cengeng ini
mengajak tersungkur sejadi²nya...

Jangan pernah lelah wahai Mujahidku Karena ku kan senantiasa dibelakangmu
untuk mendukungmu Jangan kau tengok ke belakang, lihatlah kedepan
Didepan ada musuhmu, musuh Tuhan kita
Jadikan mereka terhina dengan kekuatanmu
Janganlah ragu untuk melepaskan peluru dari selongsong senapanmu

Bidiklah tepat dijantungnya
Jadikan ia mati sia-sia, tak memberi kemenangan bagi sekutunya
Maju terus jangan pernah menyerahLepaskanlah duniamu
Karena sungguh dunia ini hina
Sesungguhnya disisi Tuhan kitalah sebenar-benarnya kebahagiaan
Ingatlah akhiratmu, dan di sana juga ada bidadari² Suci
yang di cipta Allah secara langsung
serta sebaya umurnya...
mereka menantimu dengan penuh Cinta
Mereka senantiasa mendendangkan syair kerinduan
Hanya untukmu, hanya untukmu...

Disaat kau pulang dengan membawa kemenangan
Maka janganlah kau merasa puas hingga Allah memenangkan agama ini
atau jika harus, maka mesti engkau menemui syahid dimedan itu
Dua pilihan yang menguntungkan, bukan?
Siapakah yang tidak suka dengan perniagaan demikian?
Sungguh merugi bagi orang yang membeli kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat
Bukankah kau tidak demikian?

Kau sering bercerita kepadaku tentang indahnya syurga
Dengan berbagai kenikmatan didalamnya
Dan akupun mendengarkan dengan seksama
Betapa indahnya jika kita termasuk penghuni² didalamnya
Menuai keridhaan-Nya selamanya

Wahai Mujahidku…aku sering melihatmu bercucuran air mata
Dan seketika itu kau tersungkur bersujud memanjatkan sebuah do’a
Aku tak bisa mendengarnya...
karena suaramu tertahan oleh gejolak didadamu
Namun ku tau, Itu adalah gemuruh kerinduanmu kepadanNya
dan kau memohon untuk bisa membela saudara-saudaramu
dari para Thagut,kaum kuffar.
untuk mengembalikan izzah mereka saudaramu

wahai Kekasihku…aku akan senantiasa berdoa untuk mu
agar harapanmu terpenuhi untuk bisa kembali ke medan pertempuran itu
sungguh aku ridha, jika harus dua kali, atau bahkan berulang kali,
ditinggal olehmu

meski kerinduanku belumlah pupus
meski sajadahku belumlah kering karena banyaknya air mata kerinduan
mengharap hadirmu disisiku, meski hari-hariku kan kembali sepi
menjadi sunyi dari canda dan petuahmu

meski kau tak lagi mengimamiku di dalam shalat
meski jika ku tak akan sempat lagi, mendengar
tangisan serak yang bergejolak tertahan di dadamu
meski kau tak sempat lagi menghirup udara kehidupan duniawi
aku ridha, sungguh aku ridha

Rabb perkenankanlah kami bersua
dan berkumpul di JannahMU kelak
untuk selamanya

Jika di dunia ini kita tak berjumpa kembali
Maka kan ku semai cintamu disyurga
Dalam istana takwa

kau tau,..? senyumku mengembang jika ku membayangkannya(syurga)
mungkin ku tak bisa menyembunyikan rasa cemburuku pada bidadari bermata jeli
yang akan membagi kasihmu dengan kukecantikan mereka yang tiada tandingan
meskipun jika di bandingkan dengan kau selalu menyanjungku
tiap pagi dan malam hari.

Wahai mujahidku, seperti yang kau tau, aku adalah wanita pecemburu
jikala rasa itu menyerang, maka aku kan mengingat kata-katamu

“kecantikan bidadari memang tiada duanya, namun wanita dunia lebih mulia
dan tiada tandingannya karena mereka bersusah payah beribadah sewaktu didunia”


Dan seketika itu pula hatiku riang..
Ahhh..kau selalu mengerti bagaimana caranya membuatku senang

Wahai pujaanku….tiada berita yang lebih kusukai selain berita tentang kesyahidanmu
Oleh karena itu janganlah berhenti untuk mengharap syahadah pada-Nya
Mudah-mudahan Allah melapangkan jalanmu menujuNya
Kau ingat bukan Rabb kita telah berfirman

“Barang siapa menolong agamanya, maka dia akan menolongnya pula”
Yakinlah itu

Wahai kekasih hati…jangan pernah ragu untuk meninggalkanku kembali
Jangan fikirkan aku, Karena ku kan baik-baik saja.
Ku kan setangguh isteri Handzalah.
yang merelakan malam pengantinya untuk memenuhi seruan-Nya
Kan kutopang hidupku tanpamu, Karena kini ku telah terbiasa.
Kau yang mengajarkannya padaku, bukan?
Bukankah kita telah berkomitmen dari awal perjumpaan
dan saat ijab Kabul diucapkan untuk mendirikan bangunan kasih kita diatas jalanNya

hingga syahid menjemput...!
Kita tau perjumpaan didunia adalah sementara
Karenanya kita memohon perjumpaan yang kekal
Hingga kau dan aku tak terpisahkan lagi oleh ruang dan waktu

Allahumma Amiin

Salam rinduku untuk mu selalu 

Kekasihmu : Dewi Asyiah

Minggu, 28 November 2010

Surat Cinta untuk Mujahidah

Wanita soleha & Lelaki di Awal dan akhir zaman
dalam penantian khatulistiwa

السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته

teruntuk: istriku di langit dan di bumi


zaman sekarang sang Iman dari kebanyakan perempuan dan laki², sudah terlapis sangat tipis nya hijab, antara beriman dan tidak. seperti pembatas di pertemuan dua air (laut dan sungai) terkadang tak terasa, apa lagi terlihat. atau seperti kulit bawang yang mudah terkelupas karena kering. Keringnya dari ilmu dan pemahaman mendasar tentang kedahsyatan iman itu sendiri.
“Semoga kita berdua tidak kiranya tergolong ke dalam golongan ini. Amin….”

pelurusan niat bersuami dan beristri ;
bersuami adalah ibadah kepada Allah. Begitu jua sekiranya beristri,
tidak masalah berpoligami atau tidak. yang jelas haram hukum nya jika berpoliantri.

istriku nan radim Dedew cimilikity….
Jika sudah menjadi istri dari seorang suami, berhias dan merawat diri bukanlah hanya biar suami betah...itu sih.. rahmat Allah saja...sekeinginan diri untuk menambah honor beribadah dalam realita keadaan yang sebenarnya.

Nah…jika suami senang melihat diri berjawah manis, Lalu istri pandai menyembunyikan perasaan demi suaminya, yang hanya untuk Allah sahaja...(ibadahnya)
maka itu adalah ibadah yang tak ternilai harganya, dan sekiranya boleh jika,
ingin di utarakan secara musyawarah mengambil jalan yang bagus, yang penuh redho, penuh hikmah serta ikhlas. jikalau memang ada kendala dalam mengarungi bahtera samudra rumah tangga sebagai medan uji yang sebenarnya.
dalam hal ini juga di butuhkan sangat kedewasaan dari seorang istri sekaligus ibu dari anak²nya kelak. bukan kah di hidup, shalat, ibadah bahkan matipun,itu kita serahkan saja buat Allah..semata
( doa iftitah) cuba buka Data 6 :161-163.

”Hmmm…” memang ga’ gampang dedew si pingky.....wahai arwanaku ciweleh~weleh.
cinta yang mesti bisa di capai sebagai benar² wanita solihah adalah yakin, dan bahagia melihat suaminya bahagia lahir dan bathin...bahwa dalam keadaan apa jua kiranya,
begitu juga sebaliknya sang suami.
Jangan sampai di kedua belah pihak hanya bertepuk sebelah tangan.
itulah perjuangan, peperangan diantara cinta dan airmata di setiap wanita salihah

wahai istriku nan radim…
Inilah batiniah seorang wanita solihah sampai terjaminnya syurga...tanpa hisab...
sebab deritanya melebihi perang.. yang berlumuran darah sebagai syahidnya...

subhanallah...
sebab dia (wanita shalihah)mampu mengalahkan hawa nafsu api di hatinya. Sebagai kecemburuan diri kepada makhluknya, yang berhakikat sama. Yaitu yang hanyalah berawal dari tanah lumpur hitam kering yang di beri bentuk. Yang kebetulan atas rahmat dan karunia Allah yang maha kuasa. Kita bisa berkata² bergerak, berperasaan, dan berkeinginan, untuk menyelaras kan suatu kehendak. dll.
Semoga kehendak yang di ridhai Allah… Amin.

Itulah sebab nya jika diriku sering mengatakan kepada orang yang aku sayangi siapa pun itu. “kalian duluanlah masuk syurga Allah.”

"cuma seorang lelaki tidak beriman saja yang kegirangan",
"jika di suruh menikah lagi" (perpoligami)


namun jika Allah menghendaki maka bisakah wanita menjadi sauri teladan bagi anak dan sahabat lainnya, Allah…Allah… ke solehan dan kecintaannya kepada allah sehingga apapun yang terjadi adalah kehendak Allah. serta berusaha menjaga kehormatan suaminya. sebab Iman adalah keyakinan dalam hal pencapaian Cinta kepada Allah adalah segala²nya, suami serta kehendak Allah adalah menjadi ibadah…bagi dirinya.
selama itu masih di atas jalur furqon sebagai pembatasnya.
begitu juga sang suami itu.
(lihat data tadi..) sama~sama kita perjuangkan hal itu….ya.. mah….

Istrindra Dedew yang di kasihi Allah…Amin
karena betapa berperasaannya rasulpun terhadap istrinya.
di saat zaman itu, "rasulullah" (beliau berjanji ga’ akan makan "madu").
Maksudnya tidak akan poligami…dan menyentuh istri2nya, biar tidak ada rasa cemburu.
Dan supaya hati istrinya tenang...
Namun ternyata itu salah bagi Allah, disebabkan rasul sudah mengharamkan poligami demi menjaga perasaan istrinya apa lagi hanya untuk sekedar kesenangan duniawi saja.
lalu di jawablah oleh Allah sekaligus teguran kepadanya. ( kepada rasulullah)
Lihat pada data 66:1

66:1. Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu; kamu mencari kesenangan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Dan tentu di akhir zaman ini hal demikian banyak disalah gunakan, yang hanya menjadi pemuas nafsu birahi saja yang fana. “ Naudzubillah” semoga Allah melindungi kita semua ….Amin

Dedew ku, yang soleh..sekaligus widadariku yang mudah² an
untuk dunia wal akhirah……
Dulu sewaktu kita mulai bicara dengan kata², yang tertuang di udara di saat~ ada waktu untuk bersama.
Pernah diriku menceritakan…
bagaimana sekiranya jika nabi dulu sibuk dan BT, untuk mengurusi istrinya yang semua rumit dengan kecemburuan....bagaimana pun dia adalah Nabi sauri tauladan bagi pada tiap² diri manusia. tetapi, beliau adalah manusia yang bisa resah juga karena akibat istrinya yang cemburu....

Istriku Dedew,… semoga engkau.. bahagia lahir bathin
dan semoga kedamaian dihatimu selalu tercurah buat Allah semata.
Engku selalu menyertakan Allah dalam setiap helaan nafas dan detak jantungmu.
kesenangan duniawi bersama suami adalah juga penting asal berlandaskan karena Allah.
Jangan pernah lupa ya mah…hanya karena Allah. Bukan karena Nafsu apa lagi marah² dikala cemburu melanda…tenanglah Allah bersama engkau kasihku dan Akupun ada padamu. Heuheuy…

Asyiah engkau istriku yang sudah dewasa...sekaligus ibu salehah bagi anak² ku kelak,
tambah dewasalah iman dan fikirmu lebih dalam lagi, hanya untuk Allah.
agar ga sia² perjalanan ibadah serta perjuangan kita. Antara diriku engkau, putra²ku dan mereka…(sahabat²ku.)
dan pada umumnya kita semua muslimin wal muslimat…Amiiin

Subhanallah wahai istriku nan radim, bukan maksud hati mengajari "itik berenang" heuheu…

sebab manusia adalah berkewajiban saling mendidik dan bernasihat dalam kehanifan....
sekalipun antara aku dan engkau adalah sebagai suami dan istri.

Istiku nan radim suamimu ini, hanya seorang hamba yang jauh dari sempurna.
yang cuma punya "sandal capit di gembok.."
serta kasih sayang terhadap orang² yang soleh....
Maka itu tak pantas sekiranya engkau meminta yang lebih dari sekadar kemampuanku.
Apakah itu menghentikan perjuanganku, harta yang berlimpah atau sesuatu perhatian semacam ibu yang merawat anaknya dikala masih dalam ayunan.
Dan diriku yakin engkau tidak begitu..^__^ ( Subhanallah)

Istriku pingky similikity….dengan ini diriku menyatakan bahwa tak akan aku mengurangi rasa sayang dan Cinta kepada engkau yang sungguh sudah begitu lama kau tancapkan panji perjuangan dan mengibarkan benderanya untuk sebuah perjalanan syahid di dalam cinta, perjuangan sekaligus airmata. Yang saat itu sembari enkau tatap wajahmu ke Langit sebagai isyarat kepada Tuhan yang menciptakanmu. subhanallah…
( pipiku.merah mode on) akibat malu disaat² ingat betapa mulianya engkau di hadapan Tuhanku. Yang sudah lama berkorban jiwa dan raga hanya sekedar untuk jalani hidup bersamaku sebagai jalan ujian yang kau tempuh penuh beling dan berduri sebagai jembatan menuju tempatmu yang kekal abadi, sebab disana engkau tidak akan merasa sakit lagi, terluka lagi, menangis lagi, tidak akan papa, gundah dan penderitaan²an lainnya, seperti dalam masa ujian di Alam dunia ini di saat² bersamaku.
Lalu jika di pertayakan Tuhan kepadaku maka apayang telah engkau kurbankan dan ajarkan kepada istri dan keluargamu….
Ya Allah ya Rabb,… tak dapat aku berkata..pastilah seluruh jiwa dan ragaku ini yang menjadi saksinya.

mfkan lahir & bathin ku, wahai Cinta…
Jika seumur hidup diriku bersamamu tak pernah sempat hapus airmatamu.
Tak pernah sempat membuat engkau tersenyum, tak pernah sempat membuatmu nyaman dalam hidupmu. Semoga saja engkau tidak begitu memderita hidup bersamaku, dan aku yakin itu sebab engku adalah rusukku yang hilang dikala aku dahulu..
Engaku bagian diriku yang hilang dan untuk berjalan bersama menuju lautan rahmahNya.
Walau setidaknya ada guncangan badai, di dalamnya demi pencapaian pelabuhan nikmat yang tanpa kata² derita serta air mata,…sebab hanyalah itu semua tujuan dari para hamba, sesuatu yang tiada dapat terlukis dan terkiaskan karena tak sempat untuk membuktikan keberadaannya. (dzat).
By : wisnu Wais AlQorni
cinta sucimu lahir bathin dunia & akhirah di Musim semi.

Banjar 31_07_2010

والسلام

Selasa, 23 November 2010

Terimakasih= di Jawab 'Afwan

السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته

Sebuah Ungkapan 'Afwan

Kata ‘afw berasal dari akar ‘a-f-w dengan pola ‘afa - ya‘fu - ‘afwan. Arti asal dari al-‘afw adalah al-qashdu li tanawuli asy-syai’, ‘keinginan atau tekad untuk mencapai sesuatu, demikian penjelasan al-Asfahani. Menurut Ibnu Manzur, kata al-‘afw memiliki dua makna, yaitu:
1) menunjuk kepada arti “meninggalkan” atau “mengabaikan sesuatu” dan
2) menunjuk kepada arti “menuntut sesuatu”. Ternyata, kata ‘afw ini Seperti ada suatu masalah yang tersadarkan sehingga jika seseorang meminta maaf maka di jawablah dengan 'afwan.

Tidak hanya itu, ternyata kata al-‘afw juga memiliki berbagai makna konotatif, di antaranya:

1. “meringankan/memudahkan” dan “memperluas”,
seperti dalam Data (2: 187);
2. bermakna at-taktsir (memperbanyak/menambah banyak),
seperti pada Data (7: 95);
3. dan bermakna al-fadhl (kelebihan),
sebagaimana pada Data (2: 219).

Meskipun makna konotasinya banyak, namun makna-makna tersebut saling berdekatan. Analoginya, mengabaikan suatu siksa atau kesalahan (memaafkan) adalah suatu kebijakan yang memudahkan dan/atau meringankan. Selain itu, jika ada sesuatu yang meningkat atau bertambah banyak, maka ia akan mencapai kelebihan dan akan menjadikan pemiliknya merasa mudah dan ringan untuk memberikannya kepada orang yang membutuhkannya secara suka rela.

Penggunaan kata al-‘afw tidak hanya berlaku di antara Allah
dan hamba-Nya (seperti tercantum di dalam ayat-ayat di atas), tetapi juga berlaku untuk hubungan antar sesama manusia sebagai bahasa pergaulan. Ini berbeda dengan kata maghfirah (Pengampunan), yang juga memiliki arti ‘memaafkan’? Makna kata al-‘afw ini memang tidak sedalam al-maghfirah (akarnya gh-f-r, yang Pandangan bahasa Indonesianya adalah ‘mengampuni’). Kata maghfirah ini lebih Langitan karena, acuannya dikhususkan hanya untuk Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun. Sedangkan kata al-‘afw penggunaannya tidak dikhususkan untuk Allah saja.

terkadang Aneh sering terdengar (bahkan dalam pembicaraan berbahasa Indonesia sekalipun) ucapan “‘Afwan” sebagai jawaban dari seseorang yang mengucapkan “Syukran” yang mengungkapan (terima kasih)
Nah, kalau begitu, apa arti ‘Afwan dalam Lafadz ini?

Kata "syukran" di atas arti kata awalnya adalah, "syukur" (aku bersyukur atas ini; tetapi diterjemahkan secara bahasa yang di lafadzkan menjadi (‘terima kasih’).
dari beberapa makna al-‘afw di atas, yang mana kiranya yang sesuai dengan ungkapan "afwan" jawaban syukran ini? Kesemua makna di atas bisa bermakna "afwan" ini.
dan bisa jadi tidak ada satu pun yang sesuai. jadi tergantung maksud dari pengungkap
yang melafadz kan kata "syuron" dan tergantung juga dari niat si pengungkap kedua yang melafadzkan "'afwan".

1. ‘Afwan semacam meringankan atau memudahkan dan memperluas apa maksud yang disyukuri oleh orang pertama.
2. ‘Afwan bisa berarti pengharapan nikmat yang disyukuri orang pertama akan bertambah banyak atau bahagia.
3. ‘Afwan dianggap sebagai ungkapan santun mengharapkan keafdalan untuk orang pertama.
4. ‘Afwan berarti mengabaikan (merasa tidak perlu) mendapatkan penghormatan berupa ucapan kesyukuran, karena yang patut mendapatkan kesyukuran hanya Allah SWT.
dan ini adalah suatu akhlak mulia dari kerendahan hati dar seseorang.
5. ‘Afwan bisa juga diterjemahkan dengan artian “Sama-sama” atau “Terima kasih kembali”. Nah, inilah penerjemahan yang mantafff...
jika ingin mengartikan "‘afwan" di dalam bahasa percakapan. Karena penerjemahan bahasa asing (dalam pergaulan) yang baik, adalah yang pengertiannya mendekati pada bahasa sasaran. Bukankah di dalam bahasa Indonesia (bahasa sasaran) jawaban terima kasih biasanya adalah “sama-sama” atau “terima kasih kembali”?
namun jika ungkapan syukron itu sendiri tidak di sertakan lafadz "Alhamdulillah..."
maka bisa di ringankan dengan lafadz "'afwan" sebagai jawaban orang kedua. karena sesuatu kesenangan dan kebahagiaan hendaklah di sertakan terimakasih kepada yang Maha kuasa dalam ungkapan syukur(terimakasih)
seperti di dalam contoh:
seseorang ingin menjadi sahabat di sebuah wadah jejaring sosial.
misalkan Facebook.
maka orang yang Add kita menggunakan bahasa Asing.(gaul geto loh..)
:::Syukron sudah confirmasi saya.
lalu di jawablah oleh yang mengconfirmasi dengan jawaban
::: 'Afwan...^__^
di karenakan tiada ungkapan Alhamdulillahnya. sebagai ungkapan syukur kepada Allah.
maka hendaklah di ringankan maksud dari sahabat kita yang menginginkan persahabatan tadi atau yang menginginkan di confirmasi.

pada awal dan akhirnya..saya ucapkan mohon maaf jika bacaan ini kurang nikmat untuk yang baca..."'Afwan" ya....

Wallahu 'alam bish-shawaab

والسلام

Senin, 22 November 2010

AWAL & AKHIR


Dahulu,…mungkin adalah…
Rangkai-rangkai dari taburan kepingan Alam
Jauh ribuan tahun yang telah usang
Engkau ramu aku…
Engkau jaga aku…
Engkau beri hidup aku

Mungkin dari ranting,…yang kering dan patah
Atau mungkin daging yang mana….?”
Dari gilingan bebuahan yang murni kah…?”

Dan kisah usang itu…
Mengingatkan aku
Ketika aku mulai menjadi jembatani alam
Memaklumi rahiman
Yang menugasi dan memberi aku janji.
Kemana aku di marcapada ini
Kemana hendak aku ke istana jingga
Dari Langit itu aku terkandung,
Dari cahaya itu aku datang,
Dan dari angin itu aku di sampaikan
Juga dari tanah itu sari patiku
Engkau ada disitu,… engkau ada disana…
Semua engkau ramu, engkau jadikan satu, maka telah bukti jadilah…..
Lalu engkau bersemayam di Arsy, diseluruh Alam jagat raya.

Rabu, 10 November 2010

ı̴̴̡̡̡ ̡͌l̡̡̡ ̡͌l̡*̡̡ ̴̡ı̴̴̡ ̡̡͡|̲̲̲͡͡͡ ̲▫̲͡ ̲̲̲͡͡π̲̲͡͡ ̲̲͡▫̲̲͡͡ ̲|̡̡̡ ̡ ̴̡ı̴̡̡ ̡͌l̡̡̡̡._ Ku cerai kan engkau Serumpun Padi.


السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته

Kisah dari menTalak dan menuntut.
Sebuah Perjalanan dipenantian Khatulistiwa


2:229. Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang lalim.


Tafsir ::
"Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi
dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik."

(Awal Ayat 229)

Talak itu bisa dikatakan Lepas dari ikatan, putus Cinta Coy…”heuheu…”
habis pergaulan, bercerai dan berpisah.
mentalak berarti juga ngelepasin dari sebuah hubungan.

Karena, orang kan klo waktu nikah di adakan aqad.
Nah…Sedangkan Aqad bisa juga di sebut ikatan, atau sesuatu peng ijab-qobulan.
(Serah terima diantara Wali, kepada mempelai cowok.)
Dan tentu saja itu mempertandakan jikalau janji sudah diikat.

Dengan talak, berarti ikatan itu sudah di lepas atau di putusin.
Bahtera rumah tangga yang didirikan oleh sepasang sejoli ternyata oleng
“ga tau deh,,,” karena apa. yang jelas tentunya jika rumah tangga sampai oleng, dan sampai kejatuhan lafadz talak, berarti ada sesuatu hal yang terpaksa mesti di tanggal kan dari ikatan cinta nya…”prikitiw”

Yang seperti itu sebaiknya hanya terjadi 2 kali saja.
jika terpaksa harus mengakhiri suatu bahtera rumah tangga.
Dengan ayat ini, sudah tegas deh,,,bahwasanya si Laki-laki ngucapin lafaz talaknya satu kali. Dan terjadilah cerai satu kali juga dong…

Kemudian jikalau kedua belah pihak merasa menyesal.
Merekapun berujuk kembali, “hahay…”
Si Cinta (istri) bergaul lagi sama suaminya.
Ini adalah namanya rujuk. Kalaulah, iddah itu belum lepas.
(Bergaul lagi sebelum masa iddah)
“Naaah…ckckck,,,,” kemudian ga’ au deh.. apa sebabnya akhirnya,
Cerai lagi untuk kedua kali nya….”huuufff,…. cape deh….”

Maka di dalam Ayat ini (((ALLAH))) memberikan Nasehat, sebaiknya hanya dua kali itu ajalah cerainya. Karena bagi orang² yang berfikir dan punya timbang rasa, perceraian pertama adalah menjadi suatu pelajaran atau cermin bahwa cerai yang pertama itu karena belum di fikirin dengan mateng.

Biasanya jikalau kedua insan(cowok sama cewek) terjadi perselisihan salah Faham, itu yang nampak terlihat Cuma salahnya ajah…hehehe..
namun ada juga yang memang terlihat salah…Cuma salah satu pihak bertahan atau mempertahankan demi rumah tangga.

Tapi biasanya,…
jikala sudah bercerai alias putus Cinta ( hubungan atau ikatan).
Teringatlah kembali kebaikan dari tiap diri berdua, maka sebaiknya rujuklah di dalam iddah. (talak yang kedua)
Supaya habis perkara (selesai) dan bisa hidup damai kembali.

Perceraian yang di tentuin masa iddah beberapa lama ini tentunya akan meninggalkan kesan yang mendalam pada jiwa keduanya.
hmm,…kalaulah terjadi lagi perceraian untuk ke 2 kali ini, biasanya berfikirlah keduanya lebih mendalam lagi. Masing² akan merasakan pengalaman yang sudah² hendaklah menjadi sebagai pengajaran.
Lalu apabila hendak rujuk lagi di sarankan rujuklah yang baik, atau secara ma’ruf dan niatkan sungguh² ga’ akan ulangi bercerai-cerai lagi…
“Hehehe…kapok nih ye…!”

2 kali bercerai :: hendaklah cukup sudah sebagai pengalaman yang mencakar jiwa masing², dengan penuh hikmah bahwa jika terjadi kesalahan dan cerai untuk ke 3 kalinya. maka, hindarilah jangan sampai terjadi deh…soalnya (((GAWAT)))
karena jika hal ini sampai terjadi “ckckck...!”
maka ga’ akan bisa di pertemukan lagi alias ga’ akan bisa rujuk lagi.
Karena si Cinta (istri), sudah mesti menikah lagi dengan kumbang yang lain…(mengambil suami dari diri yang lain).
Barangkali dengan yang lain bisa cucok…”gitu Loooh…!”
Si Arjuna pun (suami), bisa memilih istri dari diri yang lain, yang lebih sesuai perangai dan cucok dengan dirinya.

Dalam kalimah “Talak itu dua kali” jelas sudah bahwa maksud dan tujuan Ayat adalah berpisah sampai dua kali. Bukan ngucapin talak dua dalam satu perkara.
Apa lagi jikalau sampai ngucapin “talak tiga sekalian…hahay…”
“itumah lagu talak tilu”, madein.bungsu bandung. “Nyeri..nyeri teuing…”

Oleh karena melafazkan talak 2 atau 3 dalam satu perkara yaitu cerai.
maka akan tetap menghasilkan putus cinta atau pisah satu kali saja. Bukan dua atau tiga kali. Lagi pun perbuatan demikan itu sangat di murkai oleh Rasulullah saw. Karena merobah² peraturan yang sudah ditentukannya.

Di zaman Rasulullah saw dan saiydina Abu Bakar r.a, melafazkan talak 1 atau dua dalam satu perkara hanya dihukumkan satu saja yang jatuh.
Barulah di Zaman saiyidina Umar.ra. bisa dipandang atau di katakan jatuh 2 atau 3. karena kata beliau Orang sudah banyak sangat mempermaikan Talak. Adapun ini adalah sebagai hukuman dari beliau.

Tetapi ijtihaj dari saiyidina Umar ini, bukan lah suatu hal perkara yang mesti di ikutin aja. sebab dari 100 macam ijtihajnya.
“tentunya ada dong…” sesekali nya yang kurang tepat, jikalau di karenakan saiyidina Umar memutuskan perkara talak 2 dan 3 di satu majlis dan di akui jatuh dua dan tiga itu asli dan lebik jelas dan benar, maka niscaya sunah Rasul dan khalifah beliau yang pertama tidak akan di akui kebenarannya.

Di dalam realita kehidupan ternyata, adalah kiranya sebagian hamba yang melafadzkan talak dua atau tiga sekalian. Sebetulnya mungkin saja itu karena dalam keadaan sangat marah, malahan ada pun hamba yang berani melafazkan jatuh talak sebagai contoh :
“ ku ceraikan engkau serumpun padi…! ”.

Maka banyak Ulama Fiqhpun berat hati atas pertimbangan hal ini, bahwasanya talak yang di jatuhkan itu, adalah bisa sejadi-jadinya karena saking sedang Muarah…sangat..!!
Maka talak pun tak dapat jadi sebegitu banyak nya.

Kemudian jika hakim memutuskan, menurut keputusan Saiyidina Umar, bahwa talak tiga di satu majlis di pandang benar-benar jatuh talak tiga. Lalu entah bagai mana misalnya :
Timbulah penyesalan kembali dari kedua belah pihak, “Awas..!!”
Alih-alih akan dapat akal borok, untuk menyewa seorang lelaki untuk menikahi perempuan si Cinta mantan (istrinya tadi). atas perjanjian bahwa sehabis di nikahi hendaklah di ceraikan lagi. Maka di carilah orang² “ Gendeng ” yang sedikit akal dan imannya. Di upah kawin oleh si duda atau si janda. Bahkan seusai nikah tanpa ada tali kasih sayang yang sesungguh nya, dengan bercampur bergaul maka perempuan tadi mesti di cerai kembali oleh hamba sewaan yang “Gendeng”...
Lalu mendapat uang bayaran.

“ Taisul Musta’ar,“ Kambiang… (Bandot) pinjaman.
Inipun yang di maksud dengan Hadits.

La ‘anallahulmuhallila wal muhalla lahu

“ Dikutuk Allah orang yang jadi penghalal itu dengan orang yang di halalkan untuknya.”…
(hadits sohih)

Pada hadits ini “suami sewaan” untuk sekali bersetubuh itu bukanlah di sebut suami melainkan pelacur laki² barangkali ya…atau apa gigolo, apa Germo ya..pokoknya yang begitu aja deh barangkali..heuehu…
Hanyalah di pandang untuk sebagai alat penghalal bagi cowok pertama tadi…”uweek..jijay dweh…” supaya bisa rujuk kembali, kepada mantan si Cintanya tadi, yang sudah di talak dalam istilah “serumpun padi tadi” alias talak tiga sekalian.

Dengan perbuatan yang menjijikan dan cemar ini, di cari-carilah dalihsupaya untuk melepaskan dirinya dari kesulitan yang di perbuat sendiri. Dilanggarnyalah sudah ketentuan dan nikmat Ilahi robbi.

Yang berkenaan dengan perkara bahtera rumah tangga, lalu untuk hal yang demikian adalah penempuhan jalan yang di kutuk Allah. Dan tiada Syah adanya. Sebab, sama sekali ndak ada ini, didalam peraturan(Agama islam).
Hanyalah perbuatan laknat yang di kerjakan, setelah cara berfikir Islam lalu di gantilah dan di kusutkan oleh kebekuan faham.

Sebab itu maka Ayat ini, memberikan suatu tuntunan. Jikalau terpaksa bercerai…cukup deh,… sampe dua kali saja. (kawin-Cerai+kawin-cerai).
Malah sudah seharusnya dari pelajaran perceraian yang pertama sudah semestinya menjadi pelajaran dan berfikir. Setelah berujuk kembali mestilah berfikir lebih dahulu jika mau cerai untuk kedua kalinya.
dan jikalau perceraian yang kedua ga’ terelak juga…lalu sudah rujuk pun kembali. Maka, sampai di situ saja.
hendaknya berfikir habis-habisan deh…jikalau hendak cerai
yang ke tiga kalinya…syukur-syukur jika ga’ ada niatan
untuk cerai-cerai lagi.

“Tahanlah,.. hangat-hangat, dingin-dingin empuk.”





“Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari sesuatu yang telah kamu berikan kepada mereka,”
Ini pun berisikan hikmah pendidikan berbudi luhur dan mendalam.
Alangkah jelek, dan rendahnya perangai budi. dari hamba yang sewaktu Cinta
dan sayang di hatinya berbunga-bunga lekat begitu erat macam perangko,
Istri di berikan ini dan itu. “heuheuy…”
Tetapi sewaktu hendak bercerai di minta lagi, ckckck…..

“bukan kah yang sudah di berikan adalah sudah menjadi kepunyaannya…?”
Seharusnya janganlah di hubungkan urusan hati dengan benda.
“kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah.”
Inilah perceraian yang terjadi oleh karena kedua insan
(lelaki dan perempuan) yang dalam keadaan insyaf

bahwa pergaulan mereka sudah ga' akan dapat di terusin lagi, sampai pada jenjang berikutnya. Si perempuan akan merasa lebih tenang dan lebih baik bercerai saja.
Dan si cowok mau bercerai asalkan diganti kerugiannya.

Namun hal ini pun tidak bisa sembarangan, di kabulkan atas ganti ruginya.
jikalau si cinta si perempuan sudah pernah di nikmati tubuhnya).

Dalam saat-saat seperti ini. pada pihak ke tiga sudah boleh turut campur untuk mencari penyelesaian. Karena di sambungan ayat tersebut :
“Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami istri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya.”

Disini sudah di sebut pada kalimah kamu sudah tidak lagi khusus urusan(mereka) berdua lagi. Disinilah pengadilan pertama adalah keluarga dan yang terahir adalah hakim. Setelah di selidiki ternyata memanglah ada sebab-sebab yang menunjukan bukti bahkan saksi bahwasanya persuami istrian (mereka) sudah tidak dapat di lanjutkan lagi. Sebab sang Cinta(istri), sudah tak sanggup lagi untuk mempertanggung jawabkan lagi, bahwasanya bahtera rumah tangga ini tidak akan selamat jika di teruskan.

Lalu sang suami mau menceraikan. Jika, kerugiannya diganti. Inilah yang di namai “khulu” atau ‘iwadh” atau juga di sebut tebus Talak.
Maka perempuan itu boleh menyerahkan barang-barang haknya. Meskipun hak itu adalah, pembelian suaminya kepadanya (mahar).

Walau sejak lekat di badannya memanglah sang istri yang mempunyainya
(sesuatu yang di maharkan dan yang di belikan/di berikan)selama berumah tangga.
Dalam hal ini pun sudah jelas sekali bahwa ada hak perempuan, sebagai yang di sebut pada ayat di atas.

Jadi bisa di simpulkan bahwa: Lelaki ( yang ada harga diri) seharusnyalah jika menceraikan istri. maka, pantanglah sekiranya untuk mengambil kembali, sesuatu yang sudah di berikan. Kelakuan mengambil hak istri seperti itu adalah Hina, seHina-Hinanya.

Bahkan pada Ayat yang lain bahwa bukan mengambil sesuatu yang sudah di berikan. tetapi, memberikan sesuatu “Mut’ah” uang sebagai pengobat jerih, perih. Atau hadiah. Tetapi kalau keinginan bercerai

berasal dari si perempuan dengan disaksikan oleh keluarga dan wali,
bolehlah si perempuan membayar, kepada si laki-laki itu sebagai ganti rugi
agar talak di jatuhkan. Oleh karena ada alasan tertentu seperti penjelasan di atas tadi.

“Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang lalim.” Data Al-Baqarah (2:229.)

Cowok yang ngambil kembali barang yang udah di kasihkan, Adalah melanggar aturan Allah. Sedangkan Perempuan minta Cerai dengan tidak ada alasan yang tepat, dan bukti, saksi yang nyata, adalah melanggar peraturan Allah juga. Kalau lah perempuan meminta cerai karena merasakan ketiada tenangan dan memandang bahwa peraturan Allah, tidak akan berjalan selamat dalam bahtera rumah tangganya jika di teruskan, misalkan si lelaki tidak sadar akan kewajiban...
istri pengajian suami pergi keperjudian dll, heuheu…

Lelaki tidak bisa menjalankan kewajiban bahtera rumah tangga atau kewajiban diri juga kepada Allah di sia-siakan.

Sedangkan sang istri tidak ridho. Perempuan baru boleh berfikir, buat bercerai. Tetapi tangan keluarga dan yang tertinggi adalah di tangan hakim yang adil. Untuk turut campur. Campur tangan itu adalah untuk menentukan “Khulu” atau ganti rugi, berapakah sepatutnya. Disinilah awalnya dari ijtihad Ulama tentang soalan bahwa boleh di buat perjajian sebagai ta’lik talak sewaktu akan di langsungkan. Kedua pihak boleh mengemukakan syarat² tertentu.

Diantaranya misalkan “khulu” tadi. Segala sesuatu perjanjian yang tidak mengharamkan yang halal atau menghalalkan sesuatu yang haram, bolehlah kiranya di lakukan.

Demikian tafsiran Ayat di atas, semoga ada manfaat nya. Untuk kita semua…
Allahumma shalli ‘ala Saiyidina Muhammad.

wassalam

Minggu, 03 Oktober 2010

ஜ۩۞۩ஜ Patuh/Taat/TAQWA ஜ۩۞۩ஜ II

Sambungan....

السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته

2 Waj-tahadtu :
Dan saya harus Jihad sekuat tenaga, begitu kata Ubay bin Ka'ab. Hidup di dunia mesti harus Jihad. Jihad itu rupa-rupa, yaitu berbagai upaya untuk membela Agama Allah.

وجاهدوا بأموالكم وأنفسكم في سبيل الله ذلكم خير لكم إن كنتم تعلمون…
…..dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Data At-Taubah : 41

Jihad dengan harta. Saat inilah diri sedang dilatih, agar sadar bahwa harta yang ada pada kita adalah hanya sebagai titipan dari Gusti Allah. Mencari harta (bekal dunia) dengan jalan halal. dan dapat di gunakan untuk kepentingan agama. Berani dan harus mau mengeluarkan Zakat, Infaq, dan Shadaqohnya, dan membantu pembangunan lembaga pendidikan Agama Islam. Membantu fakir miskin dan Yatim piatu, dalam artian kemampuan material yang ada agar bisa manfaat baik untuk diri dan keluarga, serta sodara yang lain saudara (seaqidah). Menjadi manusia ciptaan yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

Harta bukanlah jalan untuk, mengumbar hawa nafsu angkara murka, juga harta bukanlah suatu sarana untuk berfoya², harta bukan untuk hal menyombongkan diri, namun harta fungsinya untuk sarana Ibadah kepada Gusti ALLAH yang Maha KUASA.

Jihad dengan diri. Sama dengan saat inilah diri juga sedang dilatih, agar sadar bahwa diri sewujud yang sebegitu sempurnanya, adalah titipan dari Allah. Jihad dengan diri, caranya bermacam-macam adanya. Bisa dengan cara amar ma'ruf nahyi munkar :
Mengajak pada kebenaran dan mencegah dari munkar. Dakwah mengajak manusia agar mau melaksanakan ibadah kepada Allah, menjauhi laranganNya.
Tidak membiarkan kepada kemiskinan, dan kemaksiatan.

Serta Jihad juga dapat di lakukan dengan mencari Ilmu.
Ilmu pengetahuan yang bakal meningkatkan Amal ibadah, derajat hidup manusia di dunia dan akhirat. "Subhanallah,.." bahkan Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan orang yang memiliki titipan ilmu.

Dan Jihad juga bisa dengan jalan Perang. Perang melawan orang-orang kafir yang sudah jelas memerangi kita. Jika orang kafir sudah memerangi kita..
"Ingat…!!!...Ummat Islam jangan diam saja…!!!" Data At-Taubah :36

وقاتلوا المشركين كآفة كما يقاتلونكم كآفة
….dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya,
akan tetapi selama mereka tidak memerangi kita, maka kita semua bisa hidup sediakalanya bersama dan damai hidup bertetangga di alam dunia.

Juga Jihad bisa dengan cara merangi hawa nasfsu. Nafsu amarah yang bikin menyesal, keserakahan, hata, tahta, serta nafsu syahwat pada wanita.

Tegasnya jihad pada diri yaitu, memanfaatkan pada sesuatu apapun, yang ada pada potensi diri, untuk kita jadikan suatu jalan bakti kepada Allah. walaupun Allah, tidak akan bertambah kaya, jika hambanya beribadah kepadaNya. Juga pun Allah, tak akan rugi jika kita tidak mau beribadah kepadaNya.

Diri di pakai untuk mengkaji diri, guna meningkatkan iman kepada Allah, yang menciptakan diri yang segitu sempurnanya. Fikir di pakai mikir, bibir dan hati di pakai dzikir, rasa di pakai merasakan, mengaku dan merasa bahwa semua yang ada pada diri ini adalah hanya lakon titipan dari Gusti Allah. Kita hanyalah seonggok yang di beri nyawa. Diri dan segala yang menempel serta berkaitan dengan badan, esok di hari kiamat bakal di perhitungkan. Sebab besok atau lusa kita akan kembali. berangkat, bakal pulang ke akhirat, bakal kembali kepada Allah.
Yang terkenal dan hadir, kejatuhan dengan lafadz… innalillahi wainnailaihi rojiun

Tiada beda seperti, mudik dari tempat di mana kita berpijak dan mengembara di negri orang, atau kota dan daerah orang lain, kembali ke kampung halaman.
Seperti kita mudik pada hari raya, rikuh dengan bawaan, berat dan enteng dengan bekal, melewati pengkolan, menajak dan menurun, berkelok-kelok,
melewati perapatan, terminal dan lampu Stopan. Semua ingin kembali ke kampung halaman, yang di harapkan, adalah ingin bertemu dan mendapatkan ke bahagiaan. Semua, seperti, bagaikan gambaran. bahwa kita akan kembali ke jati, pulang ke asal, kekampung menetap yang hakiki, Itulah kampung akhirat.

Tempat kembali yang tiada akan The end lagi. Suatu tempat kembali yang tiada akan ada Tamat nya. Kembali ke alam akhirat, yang bakal kita akan melalui jalan sakaratul maut, lalu melalui makam, pengkuburan…"hiks"…!!

Menangis sunyi, terbayang dan menetes sudah airmata…
Sendiri dingin, gelap gulita…tiada teman sanak dan sodara…
Kenapa begitu?
Sebab makam pengkuburan itu bisa jadi Roudlotun min riyadlil jannah :
Bagian tempat dari taman syurga., atau bisa jadi hufrotun min hufarin-niyron :
Bagian tempat dari jurang nya Neraka…!!!
Dan Semoga Allah merahmati kita semuanya..khususnya kaum muslimin wal muslimat, mukminin wal mukminat…

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad.

ஜ۩۞۩ஜ Patuh/ Taat/ TAQWA ஜ۩۞۩ஜ I

السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته

Ada baiknya jika saat ini saya resapi dialog antara Umar bin Khottob dan Ubay bin Ka'ab :

Umar bin Khottob ditanya oleh Ubay bin Ka'ab. Mengenai Taqwa:

(sebelum menjawab, Umar malah balik bertanya) "Apakah engkau pernah berjalan di jalan yang penuh dengan serut dan berduri?" Ubay menjawab : Benar aku pernah melaluinya. Umar bertanya lagi :" hmm...bagaimana kiranya menurut engkau, saat engkau berjalan di jalan itu?" Ubai menjawab: Syammartu, waj-tahadtu : " saya sangat berhati-hati, dan saya kerahkan jihad sekuat tenaga"

Lalu Umar berkata: "Naaah,.. Orang yang bertaqwa, seperti itulah adanya!"

Ckckck...Allah,Allah Ampunilah hamba...

Benarlah sekiranya bahwa Orang yang bertaqwa itu seperti orang yang sedang berjalan di jalan yang penuh dengan duri. Di depan manusia yang bertaqwa terdapat banyak jalan bercabang, tempat untuk berjalan, di perjalanan untuk kembalinya tiap-tiap diri ke akherat.
Namun Jalan itu, kini terserang dan berada di alam dunia, yaitu berupa penghidupan. Akan tetapi sayang di sayang kehidupan itu tiada mulus. Namun, sangat rimbun penuh duri dan penuh sampah.

Banyak hambatan, Tantangan, Ancaman, dan gangguan. Banyak ujian dan cobaan, kaya dengan kemusyrikan, Tahayul, maksiat dan munkarot, pornografi dan pornoaksi, dll. "hmm…" Syurga dunia jadi penggiuran, Korupsi, kolusi, dan nepotime, Harta, tahta dan wanita sering menjadi ujian. Pergaulan remaja yang tiada terbatas dengan Norma dan Agama. Hukum tiada kuat tegak, antara putih dan merah, antara hitam dan hijau, Adat bercampur dengan syari'at, rasa hormat pada yang lebih tua bahkan hampir putus, rasa sayang kepada yang lebih muda hampir hilang, entah itu kepada atasan atau bawahan. Sudah saling makan dan saling tipu, memikirkan kepentingan penghidupan sendiri. antara mulut, perut dan di tengah pas di bawah perut.

"Huuuuffff Cape deeeeeh...!!!" Cekcok, berantem, bertengkar dengan tetangga dan sodara sudah menjadi gaya.Dengki,sirik,riya, jahil, aniyaya, sudahpun jadi lumrah.
Iman ke pada Gusti Allah sudah tak terpatri, ibadah sudah mubah, sholat banyak terlewat, dzikir sudah tak terfikir, Kalaupun terfikir malah jadi kafir.."Naudzubillah"…

Betulah kiranya begitu keadaan jalan diperjalanan dalam kehidupan ini.?...
Kalau begitu mudah-mudahan bisa untuk menghadapinya, agar dapat berjalan sampai pada tujuan Ridha Allah. :...Amin
1 syammartu ; Saya mesti sangat berhati-hati. Begitu kata Ubad bin ka'ab.mata melihat(juga mata hati), telinga mendengar (juga telinga hati), waspada...
alih-alih salah menginjakan kaki salah langkah. jangan menginjak yang bukan tempat berpijak, jangan melangkah pada jalan yang kurang nikmat, pegang kuat petunjuk agama,
jangan pergi nyembah jika bukan tempat nya menyembah, jangan terbawa angin timur dan barat,selatan dan juga utara, jangan plin-plan, jangan gegabah dan se Enaknya,
jangan terburu-buru, memutuskan perkara yang akan di kerjakan,
(mikir) apa bener ini hasutan orang atau bukan, apakah ini benar atau salah.
Apakah manfaat atau tidak, apakah merugikan orang atau tidak,
tidak terbawa pada cucunguk-cucunguk agama, tetap lurus di jalan Allah
jalan yang hanif shirotolmustaqim :

yaitu الصراط المستقيم

صراط الذين أنعمت عليهم
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka,
Yang seperti pada data An-Nisa : 69

ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا
Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.


Beserta tambahannya bahwa manusia yang dapat nikmat Allah yaitu :

" Manusia-manusia Pilihan Allah" yang dapat Hidayah ada di Data. Maryam : 58

إذا تتلى عليهم آيات الرحمن خروا سجدا وبكيا......
……Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.

Taat pada Allah yang sudah di contohkan: oleh para nabi,
para shiddiqin (orang yang berjalan di jalan benar), para syuhada (yang berjuang di jalan Allah), para sholihin ( orang² yang soleh).
Mereka selaku hasuna ulaika rofiyqo: حسن أولئك رفيقاSahabat yang sebaik-baiknya. Yang terpuji, yang suka menolong di kala di butuhkan, membantu di kala susah, dermawan, Adil, sayang kepada yang sengsara,
tidak pernah meninggalkan, dan jika di bacakan ayat-ayat Allah mereka menyungkur
bersujud dan menangis. Menetes airmatanya di hamparan sajadah.
Lemes hatinya lembut, hilang sifat angkuh dan sombongnya, Luntur sifat ujub takaburnya, berserah pada takdir dari Gusti Allah, dari yang Maha Kuasa.
Pengakuan dan mengaku atas dosa yang telah di lakukan, lalu toubatan
belajar bersih dari maksiat, sembari di satukan niat untuk taat.
malu tenang dan bercahaya tanda mahabbah dan muroqobah pada Allah
yang Maha Welas Asih, Maha Pengasih dan Penyayang.

2 Waj-tahadtu :
Dan saya harus Jihad sekuat tenaga, begitu kata Ubay bin Ka'ab. Hidup di dunia mesti harus Jihad. Jihad itu rupa-rupa, yaitu berbagai upaya untuk membela Agama Allah.

Bersambung…..

Kamis, 26 Agustus 2010

˙·٠•●♥ Dalam Penantian Khatulistiwa __̴ı̴̴̡̡̡ ̡͌l̡̡̡ ̡͌l̡*̡̡ ̴̡ı̴̴̡ ̡̡͡|̲̲̲͡͡͡ ̲▫̲͡ ̲̲̲͡͡π̲̲͡͡ ̲̲͡▫̲̲͡͡ ̲|̡̡̡ ̡ ̴̡ı̴̡̡ ̡͌l̡̡̡̡. (1)



السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم


(Perjalanan Panjang Untuk Sebuah Identitas)

Dalam Penantian Khatulistiwa!

DONGENG
DO itu duduk, NGENG itu cerita
jadi duduk, baca dan simak Wisnu kecil mau cerita,
sambil cerita sambil mengingat pelajaran di SD. hihiy...

ibuku (Almarhum) memberiku nama Wisnu wais AlQorni yang di rubah menjadi
“Bagus Qurnae fauzi iskandar”, konon katanya :
( karna sering sakit- sakitan sewaktu kecil ),
Hmmm…ngemeng,ngemang. “tapi aku, lebih suka memilih nama pertamaku”.
aku katakan kepada ibu, sewaktu ibu masih berada dalam kenyataan hidupku di dunia. Ibu bilang “ silahkan nak, semua itu Namamu, apapun yang kamu mau. Sebab nama seorang yang ibu Cinta (rosulullah), pun banyak sekali namanya”
heuheu…(seneng di izinkan ibu).

Wisnu kecil, di lahirkan, di bulan kemerdekaan. sejak itulah aku biasa dipanggil Deden, Bagus,Ade /aa/kk/wisnu.“Hmmm…tapi biarlah itung~itung nyenengin orang tua”.
Heuheuy…entah turunan “darah mana” aku dipanggil begitu, mungkin darah ningrat dari kabupaten Cirebon ( menghayal.com ). yang konon para leluhurku turun-temurun menjadi lurah/kiai, yang tak pernah aku lihat dan merasakan kasih sayang mereka, karena mereka telah tiada ketika aku masih dalam kandungan, Bahkan sebelum ada dalam kandungan.

Turunan pembesar galuhkah?,kota ciamis,...ckckck tambah "menghayal"..
yang konon dahulu adalah kerajaan angker. Yang ber-ilmu tinggi. Sisa dari kerajaan hindu-budha.
hmmm...(ga'penting banget,apa itu darah ningrat. atau rakyat jelata)

Aku terlahir dari Ayah dan ibu yang sangat prihatin dan terusir. Dari lingkungan bejad & mendengki.merasa hidup terancam, dan kekurangan. akhirnya Ayah dan ibuku “hijrah” ke sebrang kepulau andalas, yang sekarang sering di sebut Sumatra. termasuk Aku yang saat itu masih belum ada.

Di sumatra (kota palembang. Kabupaten muara-enim) itu aku lahir, di sebuah kota kecil atau lebih tepatnya disebut kampung bernama “Cempaka”. dengan penduduk heterogen sisa dari komunitas Cina, jawa, juga Palembang (penduduk Asli) yang menguasai pertanahan disekitar kota dan perkebunan yang usar.

Dan akuterlahir dari pasangan suami istri. M.sohih bin H.sufari (eyang jangkung) bin eyang H.Perwata ( eyang koneng) bin H.Habib hasan dan Ibunda Amina bin Al-jasim bin eyang Al-hani.
Bapakku seorang lara. yang memisahkan diri dari keluarga karna tuntutan hidup yang berat dan prihatin.
terlahir dari kakek (Almarhum), seorang kyai, di kampungnya.
yang ketika itu dia masih kecil, Sudah di tinggal pergi oleh Ayah dan ibunya.
Tinggalah dia seorang yang(yatim,piatu).

Berawal mulai sekolah di SDN1. adalah bekas benteng pertahanan Belanda, di sana juga ada pemakaman sebagiannya yang sudah dijadikan sekolah.
Sebagai “bungsu” dari 9 bersoudara, aku sangat merasakan kasih sayang orangtua yang terasa berlebihan. sehingga aku tumbuh menjadi manja, cengeng, galak dan keras kepala. aku senang bergaul.
semula aku perlakukan sama dengan teman-teman bermainku. Tapi ternyata itu salah! Mereka teman-temanku membawa karakter sesuai lingkungan keluarga dan tradisi nenek moyang yang mereka dilahirkan. Dan akhirna ku memilih untuk menjalani hidup tanpa banyak teman. Sebab itu bisa membahayakan keyakinanku, serta ahlakku.
begitu kata bapak!

Bapakku mengajarkan aku Agama Islam (tanpa membaca Alquran) Tapi dengan sikap dan perbuatan seperti dengan membawaku shalat di Masjid dan ketika shalat jum’ah di Mesjid Agung. yang tempatnya agak jauh dari rumah. akupun disuruh belajar membaca Alquran di rumah dengan ibu, selain itu aku belajar juga di mushola kecil di kampungku yang namanya Al-hidayah.
di tempat “ngaji” itulah aku mengenal “wanita” yang bagiku ia begitu indah untuk dipandang, dialah yang membuat dadaku bergetar!...Ketika aku masih bau “cikur” hihiy…
dan yang sama sekali belum tau apa arti “Cinta.”…

“Alif…ba…ta….tsaa….” Demikian pertama aku belajar ngaji, tak ada yang istimewa! Bagiku itu hanya sebatas kewajiban yang dibebankan orangtua. kalau bukan karena ingin bertemu wanita itu sudah dapat kupastikan, aku meninggalkan rutinitas hari yang menjemukan setelah matahari terbenam itu.(wisnu kecil..masih belom mudeng )

Terkadang kalau lagi bermusuhan dengan wanita itu.
aku pindah ngaji dirumah, dimana kawan-kawan pria dan wanita seusiaku belajar ngaji juga dirumahku, mereka semua tetanggaku dari kelompok minoritas perantau, mereka mempunyai komunitas sendiri, cara dan adat mereka berbeda dengan penduduk “sumatra” setempat. Mereka keturunan Palembang.
bapakku menyebutnya “kance-kance” (teman-teman)
yang membawa adat dan kebiasaan yang sangar dan ganas! Brrr…brrr…

“Alief…be…te….tse…..” Alangkah kagetnya ibu, ketika mengetahui aku belajar mengeja Al-Qur’an seperti itu. yang di akhiri dengan lafad “E” dengan bahasa palembang.
Aku mulai tahu kalau masyarakat dilingkunganku tinggal terjadi persaingan norma, dan etika yang tidak sehat.

Siang hari sepulang sekolah aku dan kawan-kawan priaku sering bermain di “lapangan lik jono (nama pemiilik tanah)”, sebuah lapangan yang di tumbuhi pohon-pohon rindang,
dan besar. di salah satu pepohonan itu ada sebuah pohon belimbing yang teduh.
Pohon belimbing itulah sebuah residu memory masa kecilku yang penuh kenangan, penuh hikmah. yang saban hari mengasuh dan memberiku makanan dengan buahnya yang masam dan segar... yang “ku coel” dengan garam dan yang aku makan di atas pohonya ketika aku pulang sekolah sewaktu lapar.Alhamdulilah...
Pada masa waktu itulah, Saat-saat aku. menunggu pulang orang tuaku yang bekerja seharian di pasar, yang berusaha menjemput rezeki yang sengaja diturunkan dari langit ke tujuh oleh Allah SWT untuk ayah dan ibuku, demi menghidupi keluarga “Sebagai ibadahnya, sekaligus jihad bagi ukuran mereka yang sungguh lelah dan sederhana itu.”

Pohon belimbing itu juga, adalah sebagian rezeki yang telah di berikan Allah swt untuk aku makan setiap harinya sepulang dari sekolah SD . Karena masa~masa ketika itu aku pergi dan pulang sekolah Alhamdulillah, jarang sekali yang namanya sarapan.
Terkadang, ketika pagi aku di masakan nasi goreng. itu juga kalo lagi ada sisa dari makan malam, yang di daur ulang oleh ibuku yang baik dan rajin. juga tipe penyayang itu... Karna orang tuaku dari pagi sampai sore bekerja banting tulang untuk menghidupi keluarga.
Subhanallah….”Amina. Wahai…ibunda tersayang. Ingatan tentangmu tak akan pernah lepas sampai akhir hayatku”

Dekat dari lapangan itu, ada pula sebuah bangunan tua yang rapuh, juga menyeramkan, tempat di samping pos kamling, sering dibuat tempat pertemuan oleh kelompok orang tertentu, mereka sebagiannya adalah saudara atau family dari kawan-kawan sebagai tetanggaku.tentu saja turunanpenduduk Asli disana.

Tempat yang menyeramkan itu kemudian diruntuhkan.
karena memang sudah rapuh, & ambruk di sebagian kecil dari atapnya.
akhirnya dijadikan garasi tempat mobil orang kaya dan berkuasa. Orang kaya itu, orang tua dari teman perempuanku yang angkuh, sombong, dan acuh tak acuh itu. yang anak dan keuarganya sering sekali menghinaku dan keluarga bapakku.
“ Namun, subhanallah…itulah bapak”. “Seorang yang penuh kesabaran, dan ketabahan dalam menjalani hidup” beliau hanya tersenyum…ketika ada orang yang menghina, dan menyakiti peasaanya.”

Beranjak dewasa:
Masa, sudah berada di tanah jawa….
Disebut kampung dimana tempat orang tua tinggal.
disana di kampung itu juga ada sebuah mushola.
sesuatu yang telah menggugah kembali hatiku.

“Jangan kembali pulang”..
sebelum kita menang,
walau mayat terdampar di medan juang
itulah Islam berjuang!

Tinggalkan ayah, tinggalkan ibu
Relakan daku pergi berjuang
Dibawah naungan Islam
Hidup mulia, atau matiSyahid cemerlang!

Syair yang dihapal yang masih ku ingat, Dilingkungan sekitar moshola itu. lebih tepatnya disebut tempat pengkaderan dan pembinaan generasi muda Islam yang saat itu, aku tidak tahu untuk apa. aku dan kawan-kawan hanya “anak bawang” yang sekali-kali disuruh menghidangkan makanan dan minuman bagi mereka. Aku hanya diperingatkan bapak untuk tidak mendekati mereka, untuk tidak belajar dengan mereka. karena bagi bapakku mereka adalah pengikut misi agama baru, sebab jika mereka ke mushola yang selalu memakai jas…! ( maklum, bapak anti modernisasi ).

Wajar kekhawatiran bapak, Karna pada saat itu masyarakat di bungkam oleh kekuasaan orde baru.sehingga timbul kekhawatiran yang dalam di dada bapak,
karna takut kalau-kalau aku berbuat sesuatu yang dapat menjerumuskan aku..
Tapi syukurlah ternyata, kehawatiran bapakku.
Terluluhkan, karena sesungguhnya pengkaderan itu hanya sebatas pemuda pengurus masjid saja. Heuheu…

Aku sudah mulai beranjak tumbuh besar dan cukup sedikit agak mengerti. di musola itu juga banyak sekali teman wanita yang sebaya denganku.

Ketika hari menjelang senja, aku mulai berkemas berdandan lama di depan cermin karena aku tidak mau terlihat jelek dihadapan wanita- wanita itu. aku tidak mau buka “kopeah”.
Aku merasa ada kekurangan dengan rambutku yang sedikit kurang lebat, kucatat itu sebagai kekuranganku yang pertama.
yang membuat aku kurang percaya diri untuk bisa menyatakan perasaanku pada Salah satu dari wanita~wanita itu...

Di tempat ngaji itu seperti biasa selepas shalat magrib berjamaah, aku bersama kawan-kawan dari golongan pribumi belajar agama dengan di “nadom”kan dalam bahasa Indonesia. sehingga lagu-lagu pesantren tentang ke-tauhid-an mudah untuk diingat, bahwa ;
syarat sahnya kita beriman harus percaya pada:
1. Allah swt 2. Malaikat
3. Nabiyullah 4.Kitabullah
5. Taqdir (QodoQodar) 6. Qiyamah
Setelah percaya (iman) pada urutan rukun di atas kita menjadi muslim dengan mengikuti rukun Islam atau syarat sahnya.
kita menjadi muslim dengan mengerjakan:
1. Syahadah 2. Shalat
3. Zakat 4. Puasa dan
5. Haji

Aku hapal “kata-kata” di atas secara detil tentang ke-Esa-an Tuhan, dan juga :
10. malaikat dan tugas-tugasnya yang wajib diketahui;
1. Jibril. a.s ( penyampai berita wahyu )
2. Mikail. a.s ( penyampai berita rohmat )
3. Israfil. a.s ( peniup sangkakala )
4. Izrail. a.s ( sang pencabut nyawa )
5. Rokib. a.s ( pencatat Amal baik )
6. Atib. a.s ( pencatat Amal buruk )
7. Munkar. a.s ( penanya ahli kubur jelek )
8. Nakir. a.s ( penanya ahli kubur baik )
9. Malik. a.s ( penjaga Neraka )
10. Ridwan a.s ( penjaga Syurga )

Juga Hafal 25 nabi yang wajib diketahui;
Nabi yang ma’ruf di kalangan muslimin secara umum:
1. Adam 2. Idris
3. Nuh 4. Hud
5. Shalih 6. Ibrahim
7. Luth 8. Ismail
9. Ishaq 10. Ya’qub
11. Yusuf 12. Ayyub
13. Syu’aib 14. Musa
15. Harun 16. Dzulkifli
17. Dawud 18. Sulaiman
19. Ilyas 20. Ilyasa
21. Yunus 22. Zakaria
23. Yahya 24. Isa
25. Muhammad saw

Dan Nabi lainnya:
1. Khidir
2. Yusya’
3. Uzair
4. Samuel
5. Daniel

Dan juga Kitab yang diturunkan kepada 4 Nabi dan Rasul ;
Taurat (Musa.a.s ), Zabur (Dawud. a.s), Injil (Isa. a.s ), AlQur’an ( Muhammad saw )
Itulah nama-nama kitab Allah swt. yang diturunkan pada para Nabi,

Selain belajar tentang tauhid. di tempat itu juga di ajarkan tentang cara membaca Alquran yang benar, melantunkan Alquran yang merdu, bersuci dari hadast, membaca arab gundul dari kitab-kitab berwarna kuning. juga belajar bagaimana berbahasa arab yang benar.
Lebih dari itu, tanpa kusadari….
akupun belajar tentang “Cinta” …heuheuy...
karena wanita itu memberiku sepucuk surat yang nadanya mengungkapkan tentang perasaan hatinya padaku…
“rasa cinta yang pertama kurasakan” begitu katanya dalam suratnya yang pertama!...”Prikitiwww…”

Jujur… aku tertarik dengan agama, dan semua ocehan guru ngaji, ketika itu.
Dan aku menghapal sekaligus mempelajarinya juga karena terpaksa, Aku takut dikatakan bodoh atau difitnah hanya untuk menarik perhatian perempuan itu saja, dan aku takut karena wanita itu bagiku begitu indah, sempurna untuk dimiliki, karena kawan-kawan priaku pun berlomba untuk menarik perhatiannya.
Akupun begitu dan aku berhasil!….“…..Yezzz….”

Sungguh…Gila… waktu itu, hatiku buta dan tidak tau apa yang dimaksud
“hakikinya Cinta”….
Setelah belajar agama bersama, dan yang diakhiri shalat Isya berjamaah, sebelum pulang ke rumah, aku suka mengantarnya pulang. Hanya sebatas tanpa sepengetahuannya. Dan aku menyempatkan diri mengikutinya sampai aku yakin rombongan wanitaku selamat sampai tujuan…Alhamdulillah…

Kalau musim liburan ramadhan tiba, jadwal belajar ngaji berubah jadi siang sedangkan malamnya diganti dengan acara “taraweh” waktu luangku baik siang ataupun malam selalu kuhabiskan dengan membaca, teman-temanku memberi gelar aku “sikutu buku” karena kalau sudah membaca aku suka lupa segalanya. Dahulu…Kebetulan bapakku disamping sebagai pedagang di pasar, juga membuka usaha sampingan dengan “wawarungan” dirumah, yang dilengkapi dengan “taman bacaan” semacam perpustakaan kecil untuk disewakan mulai dari buku roman, komik, novel atau bacaan-bacaan dari negeri seberang. Cina, Arab, juga Eropa. yang sudah diterjemahkan dalam bentuk cerita dan filsafat. Aku selalu dahaga dan haus untuk membaca saat itu.

Setelah kulumat habis semua buku perpustakaan kecil itu, dan setelah kubaca berulang-ulang aku mulai bosan. sehingga aku mulai berpikir, kenapa tidak membaca Alquran saja…, toh hampir semua orang dewasa yang kukenal pada bulan ramadhan membaca Alquran. Kalau aku tidak tertarik dengan apa yang dibacanya karena berbahasa Arab yang tak kumengerti, mengapa aku tidak membaca terjemahnya saja. Hmm…aku ingat,…!
“bapakku menyimpan Alquran terjemahan di atas lemari pakaian”.

Ketika waktu itu Sambil membaca aku membantu usaha sampingan kedua orangtuaku itu, aku bisa menjaga dan meladeni mereka yang mau belanja atau juga mereka yang mau menyewa buku. Peranku sangat penting karena hanya aku yang tahu buku mana yang bagus dan laku, disamping itu tugasku adalah merapikan, membungkus, menyusun, mencatat dan mendaptar buku-buku yang baru di sewa, yang harus dikembalikan si penyewanya,

Di Sumatra ;
pada “Ramadhan” Teman-teman sering ngajak aku “ngabuburit”, di rel kereta api. terkadang juga, banyak teman seusiaku ngabuburit ke taman masjid Agung, disana ada banyak permainan seperti “cemen” cerita tentang boneka-boneka yang digerakkan oleh magnet, disana juga aku sering melihat poto-poto yang dapat dilihat melalui alat seperti teropong, sungguh aku kagum tentang apa yang di sebut “Baitullah” atau tempat-tempat lainnya yang termasuk keajaiban dunia.

Di saat ngabuburit aku juga suka berenang di sungai yang namanya “lematang” tempat mengambil air yang di olah oleh (PDAM).
Sungai yang terkadang keruh kecoklatan itu, aku lebih suka dibanding berenang di kolam renang. yang tak begitu luas dan tak begitu indah di pandang.

Dan Asyiknya ketika kemarau panjang tiba. peduduk kota yang tidak banyak persediaan air, beramai-ramai ketika hari menjelang sore untuk mandi di sungai. Yang di tengah sungai itu terlihat gundukan pasir, di tengah sungai yang seolah-olah menjadi pulau-pulau kecil karna surut akibat karakter alam yang kemarau berkepanjangan.

Teringat pertama kali masuk sekolah dasar.
semua murid banyak yang tidak berseragam, tidak bersepatu bahkan ada yang tidak beralas kaki termasuk aku, lalu 1tahun kemudian kebijakan untuk memakai seragam diberlakukan seperti halnya murid-murid sekolah tingkat menengah.
Cuma bedanya Murid sekolah tingkat dasar memakai seragam yang celana pendek merah dan kemeja putih berlengan pendek. Dan Jalan belum banyak dilalui kendaraan. Untuk alat transportasi. aku mengenal “Cuma kaki yang di bekali Allah” atau “beca” yang ditarik dengan orang untuk jurusan pasar yang dekat, di kota yang aku kenal “”.
Namanya pasar “mambo”.

Untuk pergi ke kota yang jauh. aku mengenal oplet, untuk menarik barang, atau kayu dari hutan. aku mengenal “wahon” mobil yang lebih besar dari oplet dengan bak yang terbuka. kendaraan bermesin itu hanya bisa berjalan setelah sopir bersusah payah menyelahnya dengan besi panjang atau di dorong ramai-ramai. “Hahay…”

Ditanah jawa;
Dan sampai pula ketika aku menginjak di tanah jawa. aku teringat beberapa hari setelah lebaran keluarga besar suka menyempatkan diri pergi ke “pamuruyan” nama sebuah pemakaman, sunyi sepi…tempat istirahatnya hamba Allah untuk semantara sebagai tandanya. Kami sempatkan untuk ziarah ke kubur nenek.
Biasanya anak-anak (termasuk diriku). Suka dibopong dipundak orang dewasa. karena harus berjalan jauh, menerobos sawah dan hutan kecil, juga mendaki tanah yang sedikit menggunung di lembah sisi gunung sangkur.
Di gunung itu masih banyak dijumpai kera juga ular yang berbahaya.
Di atas bopongan orang-orang itu. aku sangat menikmati pemandangan Alam yang menakjubkan. Subhanallah…betapa indahnya Alam ciptaanmu ya Allah.

Sesampainya lagi dirumah, Sanak family dan orang-orang dikampungku, suka datang menjemput untuk membawa barang bawaan. orang-orang desa menyambut rombongan dengan bahagia. Beberapa hari tinggal disana. seperti berada di surga yang seperti digambarkan guru ngajiku.

air kolam dari sungai yang bening berbatu hitam, kebun, ternak dan pelayanan. penduduk yang ramah, membuat aku ingin selamanya tinggal disana. Tetapi suasana malam begitu sepi, gelap dan mencekam karena disana belum ada listrik. Aku takut dalam kegelapan sewaktu itu, karena kakak-kakak-ku, suka menakut-nakuti aku.

nenek ku, konon adalah seorang “Pekerja keras”, masih tersisa bekas kelelahan diraut wajahnya ketika beliau masih jumeneng (hidup).
Allah~Allah…Ini cerita dari ( Alm ibuku)

Ia dilahirkan di kabupaten Ciamis, entah bagaimana ceritanya, yang aku tahu banyak orang Ciamis yang “hijrah” ke berbagai kota seperti; ke Banten, Sumedang, Bandung dan juga melintasi selat sampai ke Sumatera. Mungkin mereka pindah karena kenyamanan mereka terganggu oleh konflik ekonomi, dan sisa-sisa jajahan belanda, jepang.

Cerita sekitar tahun “90 an”
aku mulai tumbuh jadi seorang yang perasa, dan mengerti apa itu Cinta, kasih sayang, harapan, dan perjuangan.
Sekaligus mengerti perasaan bagaimana rasanya kehilangan.
Di relung-relung hatiku sering berbicara sendirian dan kerap kali memisahkan diri, dan mulai berada dalam kesunyian.
Ketika aku memandangi ada perbedaan antara aku dan teman-teman sebayaku. Seperti ada sesuatu perasaan yang memisahkan aku dengan mereka.
Bersambung…..

Nasehat:
Ambil pelajaran yang indah dan baiknya saja.
“ sebab tiada kesempurnaan kecuali dengan penghayatan yang dalam, berkembang, dan layak untuk di jadikan pembatas. Sebatas memory yang layak dan yang positif saja.
Selebihnya buanglah…”

Karena betapapun kita, Adalah Allah sudah memberi bekal diri untuk berfikir lebih mengarah kepada kelembutan hati, dan berlaku kasih dan sayang.
Disetiap “ perjuangan, pembelajaran, persiapan, peperangan, sekaligus Cinta dan airmata…dan jika engkau memiliki “Cinta” milikilah Cinta dan kasih sayang yang hakiki….”

Syair - Syair __̴ı̴̴̡̡̡ ̡͌l̡̡̡ ̡͌l̡*̡̡ ̴̡ı̴̴̡ ̡̡͡|̲̲̲͡͡͡ ̲▫̲͡ ̲̲̲͡͡π̲̲͡͡ ̲̲͡▫̲̲͡͡ ̲|̡̡̡ ̡ ̴̡ı̴̡̡ ̡͌l̡̡̡̡.__

˙·٠•●♥ DEMI MASA ♥●•٠·˙

Ketika malam mulai berselimut kabut pilu…
Malam itu pun kian beranjak di jemput
Begitu cepat , fajar mulai lagi bergegas
Hingga pagi seperti syurgawi
Sejuk, di hias embun di pucuk dedaunan hijau,
Malu…rasanya pada ciptanya yang begitu ikhlas
Begitu..menawan bersih…suci

Allah di mana kah kiranya syurgawi itu…
Apakah aku bisa mencium harumnya
Semua berlalu…
tanpa kusadari mataku mengalir kan air suci bening.
Jatuh menyentuh kebumimu
Sperti kelereng di atas kaca-kaca
Bening,…suci bersih,….semua merindukanmu ya Rabb…


˙·٠•●♥ ENGKAULAH YANG BERHAQ ♥●•٠·˙

Lembah suci
Ya….aku rasanya pernah singgah disana
Kapan itu,…”?
akupun tak mengerti
Seperti angin,
kencang sekali aku berlari

Aku sudah ada lagi di bumi ini
Setelah ratusan sudah tahun berlalu
Aku masih mengenal engkau wahai tuhanku
Engkau adalah zat dari segala zat
Raja dari segala raja
Mau engkau tak bisa lagi aku tentang
Ketika hidupku, matiku, hidupku, lalu kematianku
Hingga sampai lagi aku kembali padamu

Kamis, 19 Agustus 2010

˙·٠•●♥ Kata Mutiara Untuk Cinta ♥●•٠·˙

Agar cinta tidak menjerumuskan kita ke dalam lubang kehinaan, ada baiknya kita mengambil hikmah dari sumber-sumber islam dan perkataan para ulama berikut ini.:

“Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanah nyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, Maka tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji."
Hamka

"Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat."
Hamka

"Tanda cinta kepada Allah adalah banyak mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu kecuali engkau akan banyak mengingatnya."
Ar Rabi’ bin Anas (Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu Rajab)

"Aku tertawa (heran) kepada orang yang mengejar-ngejar (cinta) dunia padahal kematian terus mengincarnya, dan kepada orang yang melalaikan kematian padahal maut tak pernah lalai terhadapnya, dan kepada orang yang tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak tahu apakah Tuhannya ridha atau murka terhadapnya."
Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam Ahmad)

"Sesungguhnya apabila badan sakit maka makan dan minum sulit untuk tertelan, istirahat dan tidur juga tidak nyaman. Demikian pula hati apabila telah terbelenggu dengan cinta dunia maka nasehat susah untuk memasukinya."
Malik bin Dinar (Hilyatul Auliyaa’)

"Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu.
Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu."

Ali bin Abi Thalib

"Engkau berbuat durhaka kepada Allah, padahal engkau mengaku cinta kepada-Nya? Sungguh aneh keadaan seperti ini. Andai kecintaanmu itu tulus, tentu engkau akan taat kepada-Nya. Karena sesungguhnya, orang yang mencintai itu tentu selalu taat kepada yang ia cintai."
A’idh Al-Qorni

“Ya..rasulullah engkaupun di tegur Allah… sebab jika tidak akan dapat berlaku adil di antara istri- istri, walaupun engkau sangat ingin berbuat demikian, karena itu Hamba mendapat nasihat mudah2an aku tidak terlalu cenderung mengurusi (kepada yang Aku cintai) jika mereka dilanda kecemburuan, sehingga Aku tidak membiarkan yang lain terkatung-katung.
Dan semoga Hamba bisa mengadakan perbaikan dan memelihara diri dari berpilih kasih,
maka, berikan hamba kesempatan untuk berbenah diri.
sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Wisnu Wais AlQorni

Demikianlah beberapa kutipan dari sedikit tokoh-tokoh islam, yang semoga bisa kita ambil hikmahnya. Semoga Allah memudahkan saya menjalani ini, dan memberikan manfaat kepada yang membaca…Amin…

˙·٠•●♥ Adakah Cinta Suci Itu ♥●•٠·˙

CINTA, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan wakil dari perasaan kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam. Namun dalam konteks atau kadar kalimat tertentu, ia bisa juga mewakili perasaan sedih….hmmm..melelahkan..!!
Cinta juga adalah salah satu sumber kekuatan unik dalam diri manusia.
Ia menjadi tenaga penggerak hati dan jiwa yang akan menghasilkan sikap, perbuatan dan perilaku. Cinta juga bisa seperti yang terurai dalam sebait sajak dari film laris indonesia,

Ketika Cinta Bertasbih:
Cinta adalah kekuatan yg mampu
mengubah duri jadi mawar
mengubah cuka jadi anggur
mengubah sedih jadi riang
mengubah amarah jadi ramah
mengubah musibah jadi muhibah.
Namun demikian, cinta pun bisa menghasilkan perubahan yang sebaliknya: mengubah mawar menjadi duri,
dan seterusnya.

Hal yang demikian bisa terjadi karena cinta bersemayam di dalam hati yang bersifat labil.

Seperti sabda Rasulullah saw. "hati itu bersifat gampang terbolak-balik bagaikan bulu yang terombang-ambing oleh angin yang berputar-putar."

Sebagaimana amal-amal dan perilaku kita yang senantiasa bersumber dari niat dan motivasi di dalam hati, maka cinta pun bisa mewujud dengan dasar niat yang beraneka rupa. Ada cinta yang tulus, penuh kerelaan. Namun ada pula cinta yang penuh duri dan racun. Ada cinta yang merupakan buah keimanan dan ketaqwaan. Namun ada pula cinta yang berlandaskan nafsu hina.

Bagi seorang muslim dan beriman, cinta terbesar dan cinta hakiki ialah cinta yang berdasarkan Cinta kepada Allah. Bentuk cinta ini mudah²an dapat kita wujudkan dalam berbagai rupa tanpa batas ruang dan waktu dan kepada siapa atau apa saja asalkan semuanya bersumber dari kecintaan kita kepada Allah dan karena ingin menggapai ridha-Nya…..”hmmm… bener juga yach….”

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)

Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,ikutilah aku (ikutilah Muhammad saw.),niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
(Ali Imran: 31)


“Tali iman yang paling kuat adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.”
(HR. At Tirmidzi)


So’ siapa takut dengan cinta?... jika memang sudah di dasari Cinta kepada Allah,
bisa jadi inilah yang di sebut dengan cinta suci bersih dan murni..yang sesuai dengan fitrahnya Cinta itu sendiri…ga masalah itu mesti berpoligami, atau di poligami niatkanlah hanya bertujuan karena Allah saja….

Katakanlah: "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik".
(Al An’aam :161 )

Katakanlah: "Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam,
(Al An’aam :162 )

tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
(Al An’aam :163 )


Gimana dengan kamu….Beranikah…???

˙·٠•●♥ “Senyumlah Nak”



__̴ı̴̴̡̡̡ ̡͌l̡̡̡ ̡͌l̡*̡̡ ̴̡ı̴̴̡ ̡̡͡|̲̲̲͡͡͡ ̲▫̲͡ ̲̲̲͡͡π̲̲͡͡ ̲̲͡▫̲̲͡͡ ̲|̡̡̡ ̡ ̴̡ı̴̡̡ ̡͌l̡̡̡̡.__
6 juni 2010

Ananda. Aku tau, hatimu piluh,sedih dan terluka,…
aku teringat dimana ketika waktu, disaat² keceriaanmu, membelai dan mengusap di seluruh relung² dalam hati dan jiwa yang memandangmu...
“Nak, tau kah engkau,”…
betapa hati ini perih dan tiada dapat berbuat apapun, tatkala melihat engkau terbaring hanya kaku. Diam, hanya menunggu rahmat Allah diatas pembaringan,…

kamu bilang padaku, “pak,..boleh ku minta sesuatu”…
“boleh nak, ucapan lirih sahdu ku lafadzkan buatmu.
Engkau bilang “doain aku ya…pak”
“Allah,….nak, tau kah engkau, “….disaat² ku dengar permohonan mu itu.?
Sampai detik ini masih selalu terngiang di telinga hati dan ingatanku.

Nak pada detik² waktu engkau ucapkan itu,
“rasa hatiku menggetar, merinding,…luluh, piluh lalu menjadi hancur..."
Airmataku pun menetes tak tahan aku memandang wajahmu dan hatiku terasa nyeri…
Aku bilang “ Nak, Cuma itukah permohonanmu dariku”?
Dan engkaupun Cuma bilang, “iya ...bapak. Zaid “Cuma ingin do'a bapak aja”.
kamu bilang lagi “pak, ini adalah hadiah ulang tahun ter indah yang Aku inginkan dari bapak”

“ya Rabb”...
"Wahai...Anandaku sayang,... Maaf kanlah bapak nak, sepertinya saat² seperti ini, Aku tak dapat berikan sebuah hadiah seperti sediakala perayaan yang sering di adakan kebanyakan dari teman² sebayamu nak”

Dan engkau hanya tersenyum,..lalu menidurkan kembali tubuhmu, di atas pembaringanmu….
Dalam, pilumu,dalam ketiada berdayaanmu, dalam derita yang engkau jalani, dalam sakitmu, kamu bilang…”Allah...Aku sayang bapak”….
“subhanallah”,…tak tahan dengar ucap lirihmu, yang indah namun menguras tenaga di dalam sakitmu itu
Dan Aku katakan, demikian juga diriku anandaku,…”Nak Allah juga sayang padamu”…
dan cepat, cepatlah,... tersenyum kembali nak. akan ku ajak engkau bermain mengukir nama² Allah kembali...seperti sedia kala dalam hari² mu juga dengan kisah² ku,.. Amin…

Doa ku buatmu ananda ;
Allah,… sekiranya daratan, langit, dan lautan ini kepunyaan ku saja,
sungguh akan aku berikan kepada anak ini. Dan sekiranya suatu amal kebajikan bisa di hadiahkan buatnya Akan aku berikan juga,. Allah engkau yang memeliharanya sejak dia belum ada hingga ada, dan sampai akan tiada kembali.

“Allah, Tuhanku inilah, Aku Hambamu, yang bermohon buatnya.
Wahai…Allah Tuhanku,...
janganlah sekiranya pernah engkau pergi meninggalkan dirinya, juga diri hamba ;
bimbinglah ia dalam keadaan apapun, Dan Angkatlah ia kederajat seperti orang² yang engkau muliakan serta yang engkau anugrahi nikmat kepada mereka…


"wahai,…Allah Tuhanku “Rahmatilah dirinya dengan engkau,"
"wahai,…Allah Tuhanku “Rahmatilah dirinya dengan engkau,"
"wahai,…Allah Tuhanku “Rahmatilah dirinya dengan engkau,"

Allahumma shalli ‘ala (sayyidina) Muhammad, wa ‘ala alihi wasahbihi ajmain…Amin

Sabtu, 14 Agustus 2010

•.¸¸.•´¯`•.♥.• Kulafadzkan Rindu & Cinta •.♥.•´¯`•.¸¸.•.

Aku adalah sesuatu asa yang tersimpan di lubuk hati yang lama menghilang.
Yang terpisah dan menjauh dari cahaya merah kuning yang panas
Hawanya terlalu pedih tuk aku rasakan, dan terlalu panas jika ku sentuh
Allah, sudah cukupkah ku menyepi dari segala kerinduan yang ku tahan ?

Sudah cukup pulakah rasanya kelupaanku, pada bunga yang kutanam dulu.
dan sudah turunkah hujan berkah itu ?
Aku coba keluar dari tempat persembunyianku,
dan mulai melanjutkan perjalanan hatiku yang penuh ilalang dahulu.

Kuharap aku akan menemui jalan yang lurus,
dan menemukan sungai yang mengalir jernih suci,
yang menghilangkan rasa dahagaku yang panjang.
Aku menuju muara yang bisa membuatku menjadi sakral dalam perjalananku
Atau seperti kapal yang akan berhenti berlayar
Namun lautan Rohman~rahim mu yg membuat ku enggan berhenti.

Allah,... cukup lama kiranya, asaku di dalam kesunyian itu
Cukup lelah menanti sebuah kepastian
Engkau yang Maha Mengetahui dan engkau yang maha memiliki.
Taqdirkan kiranya aku menuju muara itu
Hingga tak henti kening ku menyentuh bumimu,
Sebagai wujud syukurku padamu

Allah,... aku pernah meneteskan air mataku di suatu lembah.
yang mengalirkan air mata luluhku.
Mungkin, di saat aku menemukannya kembali.
Di situlah aku menghentikan rindu & cintaku padamu.


Allahumma sholi'ala (sayyidina) MUHAMMAD.

Rabu, 11 Agustus 2010

̡ ̴̡ı̴̡_Calon & PENDUDUK SYURGAWI̡_̴ı̴̴̡̡̡ ̡͌l̡̡̡ ̡͌l̡̡̡ ̴̡ı̴̴̡ ̡̡͡|̲̲̲͡͡͡ ̲▫̲͡ ̲̲̲͡͡π̲̲͡͡ ̲̲͡▫̲̲͡͡ ̲|̡̡̡ ̡ ̴̡ı̴̡̡ ̡͌l̡̡̡̡.



neng,…tau ga…??
alangkah betapa indahnya jika dirimu ditutupi rapat, selain cuaca ini panas, dan terkadang dingin sampai menusuk kedalam tulang.
nanti kulitmu yang aduhai… itu, jadi ga indah lagi.
Coba deh perhatikan Rambut mu yang indah itu, juga sebaiknya di selimuti dengan kain~kain yang indah.
“Kamu itu indah loh,..percaya deh….”
Lebih indah lagi jika dirimu yang indah itu. ga seharusnya diobral murah.
Lalu di lihat mata yang jalang.
Neng…tau ngga..?
kamu itu bagaikan laksana mutiara- mutiara yang tersimpan dengan baik. Seharusnya kamu tidak mendengar yang di dalamnya perkataan yang sia-sia. dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa. akan tetapi mendengar ucapan salam.
Neng…
Tuhan itu membiarkan dua lautan mengalir. yang keduanya kemudian bertemu. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.
antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
Nah neng…
Laki~laki yang soleh, semestinyalah berhak mendapatkan dirimu. Begitu juga sebaliknya dirimu.
“Jangan sampe deh, ya”….!!?? Kamu yang indah ini, malah dapet suami yang ngga~ngga.
Bagi mereka yang sudah terlanjur memiliki pasangan hidup.
masing~masing,Buatlah syurga di dalam rumahmu itu dengan lemah dan lembut,
juga dengan kesolihan hati. sebab Allah bersama orang2 yang hatinya senantiasa lembut karena Allah.
orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu nya mengikuti mereka dalam keimanan, akan di hubungkan anak cucu mereka dengan mereka,
dan Allah tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka.
Tiap-tiap manusia itu terikat dengan apa yang dikerjakannya.
Allah, memberi balasan kepada siapa saja mereka yg beriman.
karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera.
“Waaaah….pokoknya ga bakalan sedih lagi deh”…
di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan~dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan.
Orang~orang soleh itu termasuk pada Golongan kanan
(yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,
dan segolongan besar lagi dari orang yang sekarang juga kemudian.
sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan
“Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli lhoo”…
“Subhanalloh…ckckckck”…??
alangkah bahagianya golongan kanan itu.
Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri,
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah,
di beri buah-buahan yang banyak,
yang tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya,
serta daging yang mana dia suka halal dan bersih.
Mereka di berikan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
Sesungguhnya Allah menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung,
dan Allah jadikan mereka gadis-gadis perawan, yang tiada pernah tersentuh sebelumnya, yang penuh cinta lagi sebaya umurnya,
“ siapa ya…bidadari dan yang di hadiahi bidadari bermata jeli itu”…?

Ada tips dari seorang sahabat :
Setiap insan pasti sangat mendambakan syurga, baik itu laki-laki maupun perempuan. Dan tentunya untuk bisa menggapai syurga dibutuhkan perjuangan, kesabaran, keikhlasan dan keistiqomahan dalam berbuat baik serta memperbaiki diri untuk semakin menjadi lebih baik. Berikut beberapa poin yang Insya Allah akan menjadi tuntunan bagi kaum Hawa yang sangat mendambakan syurga dan bagi kaum Adam yang juga sangat mendambakan bidadari penghuni syurga kelak. Amiiin.
1.Ridho dengan suami yang dijodohkan oleh Allah SWT.
2.Menjadi istri yang setia kepada suaminya dikala senang dan susah.
3.Selalu memohon maaf kepada suaminya.
4.Senantiasa mendahulukan suami dalam segala keadaan.
5.Senantiasa menghibur hati suami terutama bila suami dalam kesusahan.
6.Bila dipandang suami senantiasa menyenangkan.
7.Melembutkan pandangan dan tunduk apabila dihadapan suami.
8.Tidak pernah menolak apabila disentuh suami kapanpun ia perlu.
9.Tidak berkhianat terhadap harta, perkara dan sebagainya tatkala suami tidak ada.
10.Senantiasa hormat kepada suami dan ibu/bapak serta keluarga suami.
11.Selalu mendoakan keselamatan dan kesejahteraan untuk suami.
12.Selalu bersih dan bersolek untuk membahagiakan hati suami bila dipandang.
13.Tidak pernah menunjukkan wajah yang muram dan berlaku kasar kepada suami.
14.Menyambut pulangnya suami dengan senyum dan mencium tangan suami.
15.Tidak pernah keluar rumah tanpa izin suami.


“Cobadeh Tanya hati kamu…mau ga”…???

Selasa, 10 Agustus 2010

̴̡ı̴̡_Do'a Wisnu Wais Al_Qorni__̴ı̴̴̡̡̡ ̡͌l̡̡̡ ̡͌l̡*̡̡ ̴̡ı̴̴̡ ̡̡͡|̲̲̲͡͡͡ ̲▫̲͡ ̲̲̲͡͡π̲̲͡͡ ̲̲͡▫̲̲͡͡ ̲|̡̡̡ ̡ ̴̡ı̴̡̡ ̡͌l̡̡̡̡.

bintang itu,....
bagai kan, para sahabat mu wahai rasulku.
takmungkin bisa mencapainya jika tanpa cinta kepadamu.
wahai Allah tuhan ku,...jadikanlah aku orang,yang pertama~tama berserah diri kepadamu.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa Asyhadu anna Muhammadar Rasuuluullah.
Allahumma shalli'ala sayyidinaa Muhammad.



Wahai…Allah tuhan ku, ini lah aku hamba mu, yang memohon ampunan darimu.
Yang mengharap kan belay kasih dan sayang mu,yang merindukan sinar suci dari mu.
Wahai… Allah tuhan ku, inilah aku hambamu ,aku menyerah meratap dan menangis di hadapmu. Ampuni lah segala dosaku wahai Allah tuhanku, semua dosaku yang lalu, yang kemarin, SEKARANG dan bahkan mungkin dosa yang akan datang, yang akan datang dan yang akan datang.

Wahai… Allah tuhan ku, inilah aku hamba mu. yang memohon pertolongan dan kasih sayang mu, angkat lah drajat kami, rahmatilah kami & karuniakanlah dan hiasilah kami ini dengan ilmu² mu, & jadikanlah kiranya Cahaya di atasku, di bawah ku, di depan ku, di belakang ku, samping kanan & samping kiri ku. Datangkan lah & sampaikan lah kiranya rizki hamba yang masih di langit, yang masih di dalam bumi, yang masih di depan ku, di belakang ku, samping kanan & samping kiri ku.

Wahai… Allah tuhan ku, datangkan dan gerakanlah orang-orang dari tiap-tiap penjuru kepadamu. Wahai…Allah tuhan ku, Lancarkanlah Urusan kami, & jadikan lah Urusan kami adalah suatu jalan ibadah kami padamu ya… allah...

Wahai… Allah tuhanku, halalkanlah rizki yang telah engkau berikan pada kami, apabila ada zat-zat yang haram di dalam nya. Dan berikan lah kiranya ke berkahan zat-zat di dalamnya.

Wahai… Allah tuhan ku, berikan lah kiranya simpati dan kasih sayang
mahluk-mahluk mu yang ada di sekitar ku, & jauhkan lah hamba dari segala bala & marabahaya dari pada perbuatan hamba dan mahluk-mahluk mu.
Dan berikan lah kami kirannya keselamatan, dan kesehatan dan kesejah teraan lahir batin,batin lahir, dunia akherat, akherat dunia kami ya…Allah.
Pada diri kami, putra kami, istri kami, keluarga kami, sahabat-sahabat kami, dan Orang-orang yang bersama-sama kami dan Orang-orang setelah kami.

Wahai…Allah tuhanku cukupkan lah, kiranya rizki kami pada esok hari dari paginya siangnya, malam nya, dan esok harinya dan seterusnya sampai akhir hayat.
dan jangan Wafatkan diriku, kecuali dalam keadaan Islam

Wahai… Allah tuhan ku, kabulkan lah doa kami,dan sampaikan lah salam kami pada rosul kami,kang jeng Nabi Muhammad S.A.W., pada keluarganya, pada sahabatnya, pada para nabi dan rosul mu, pada para malaikat mu, para wali mu, para syaikh mu, para tabi`in mu,mutabi`in mu, kaum muslimin wal muslimat, mu`minin wal mu`minat, pada karuhun kami dari ibu, dari bapak, dan juga karuhun dari ibu & bapak dari istri kami yang beriman kepadamu, sampai kepada bapak ADAM dan IBU HAWA.
Wahai, allah tuhan kami, limpahkanlah ampunan dan rahmatmu pada orang-0rang sebelum kami, dan sesudah kami, dan yang sezaman dengan kami, khususon muslimin,wal muslimat, mu’minin,wal mu’minat. Alfatihah

Senin, 02 Agustus 2010

insan bernama “MUHAMMAD”



Di balik kehidupan insan bernama
“MUHAMMAD”

Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh istrinya.
Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga, maupun untuk di jual.
Setiap kali pulang kerumah, bila di lihat tiada makanan yang sudah di masak untuk di makan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu istrinya di dapur.

Sayidatina ‘Aisyah menceritakan :
“Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga.
Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat bersiap berangkat ke masjid,
Dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sembahyang.”


Pernah baginda pulang pada waktu pagi.
Tentulah baginda amat lapar pada waktu itu, tetapi dilihatnya tiada apapun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada kerena sayidatina ‘Aisyah belum kepasar.
Maka Nabi bertanya : “ Belum ada sarapan ya humairah ?” ( Humairah adalah panggilan mesra untuk sayidatina ‘aisyah yang berarti wahai yang kemerah merahan )

‘Aisyah menjawab dengan agak serba salah dan malu, “ Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.”

Rasulullah lantas berkata, “ Kalu begitu aku puasa saja hari ini .”
Tanpa sedikit pun rasa kesal di wajahnya.

Pernah baginda bersabda “ Sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap istrinya.” Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginga sebagai kepala keluarga.

Pada suatu ketika baginda menjadi Imam sholat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun, ke satu rukuna yang lain amat sukar sekali.
Dan mereka mendengar bunyi yang menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda bergeser antara satu sama lainnya.
Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu, langsung bertanya setelah selesai sembahyang :
“ Ya Rosululloh, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, apakah tuan sakit?” “ Tidak ya, Umar. Alhamdulillah Aku sehat dan Segar.”
“ Ya Rosululloh...mengapa setiap kali tuan menggerakan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan?”
Kami yakin engkau sedang sakit...” ( desak Umar penuh cemas)

Akhirnya Rosululloh mengangkat jubahnya.
Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar.
Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali beliau menggerakan tubuh nya.
‘ Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami akan mendapatkannya buat engkau ya rosulullah?”

Lalu baginda menjawab dengan lembut., “Tidak wahai para sahabatku, Aku tahu apapun akan engkau korbankan demi rosullmu. Tetapi apalah yang akan ku jawab nanti, di hadapan Allah. Apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?” “ Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah Allah buatku, agar umatku kelak tidak akan ada yang kelaparan di dunia ini, lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di akhirat kelak.”

Baginda pun pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah orang tua yang penuh dengan kudis, miskin dan kotor.
Hanya diam dan bersabar bila kain rida’nya di rampas dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya.

Dan dengan penuh rasa kehambaan beliau membasuh tempat yang di kencingi si badwi di dalam masjid, sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.
Kecintaannya yang tinggi terhadap Allah SWT dan rasa kehambaan dalam Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ketuanan atau ( Bos).
Seolah-olah anugrah kemuliaan dari Allah tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam keseorangan.
Ketika pintu sorga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih berdiri di waktu-waktu sepi di malam hari, terus-menerus beribadah.

Hingga pernah beliau terjatuh, lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Sebab fisiknya sudah tidak sanggup menahan keinginan jiwanya yang sangat tinggi.

Bila di tanya oleh sayidatina ‘Aisyah,
“ Ya Rosulullah, bukankah engkau telah di jamin syurga?
Mengapa engkau masih bersusah payah begini?”
Jawab baginda dengan lembutnya
“ Ya, ‘Aisyah, bukan kah aku ini seorang hamba?
Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”