Laman

Semoga (((ALLAH ))) Selalu Merahmati

Minggu, 03 Oktober 2010

ஜ۩۞۩ஜ Patuh/Taat/TAQWA ஜ۩۞۩ஜ II

Sambungan....

السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته

2 Waj-tahadtu :
Dan saya harus Jihad sekuat tenaga, begitu kata Ubay bin Ka'ab. Hidup di dunia mesti harus Jihad. Jihad itu rupa-rupa, yaitu berbagai upaya untuk membela Agama Allah.

وجاهدوا بأموالكم وأنفسكم في سبيل الله ذلكم خير لكم إن كنتم تعلمون…
…..dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Data At-Taubah : 41

Jihad dengan harta. Saat inilah diri sedang dilatih, agar sadar bahwa harta yang ada pada kita adalah hanya sebagai titipan dari Gusti Allah. Mencari harta (bekal dunia) dengan jalan halal. dan dapat di gunakan untuk kepentingan agama. Berani dan harus mau mengeluarkan Zakat, Infaq, dan Shadaqohnya, dan membantu pembangunan lembaga pendidikan Agama Islam. Membantu fakir miskin dan Yatim piatu, dalam artian kemampuan material yang ada agar bisa manfaat baik untuk diri dan keluarga, serta sodara yang lain saudara (seaqidah). Menjadi manusia ciptaan yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

Harta bukanlah jalan untuk, mengumbar hawa nafsu angkara murka, juga harta bukanlah suatu sarana untuk berfoya², harta bukan untuk hal menyombongkan diri, namun harta fungsinya untuk sarana Ibadah kepada Gusti ALLAH yang Maha KUASA.

Jihad dengan diri. Sama dengan saat inilah diri juga sedang dilatih, agar sadar bahwa diri sewujud yang sebegitu sempurnanya, adalah titipan dari Allah. Jihad dengan diri, caranya bermacam-macam adanya. Bisa dengan cara amar ma'ruf nahyi munkar :
Mengajak pada kebenaran dan mencegah dari munkar. Dakwah mengajak manusia agar mau melaksanakan ibadah kepada Allah, menjauhi laranganNya.
Tidak membiarkan kepada kemiskinan, dan kemaksiatan.

Serta Jihad juga dapat di lakukan dengan mencari Ilmu.
Ilmu pengetahuan yang bakal meningkatkan Amal ibadah, derajat hidup manusia di dunia dan akhirat. "Subhanallah,.." bahkan Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan orang yang memiliki titipan ilmu.

Dan Jihad juga bisa dengan jalan Perang. Perang melawan orang-orang kafir yang sudah jelas memerangi kita. Jika orang kafir sudah memerangi kita..
"Ingat…!!!...Ummat Islam jangan diam saja…!!!" Data At-Taubah :36

وقاتلوا المشركين كآفة كما يقاتلونكم كآفة
….dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya,
akan tetapi selama mereka tidak memerangi kita, maka kita semua bisa hidup sediakalanya bersama dan damai hidup bertetangga di alam dunia.

Juga Jihad bisa dengan cara merangi hawa nasfsu. Nafsu amarah yang bikin menyesal, keserakahan, hata, tahta, serta nafsu syahwat pada wanita.

Tegasnya jihad pada diri yaitu, memanfaatkan pada sesuatu apapun, yang ada pada potensi diri, untuk kita jadikan suatu jalan bakti kepada Allah. walaupun Allah, tidak akan bertambah kaya, jika hambanya beribadah kepadaNya. Juga pun Allah, tak akan rugi jika kita tidak mau beribadah kepadaNya.

Diri di pakai untuk mengkaji diri, guna meningkatkan iman kepada Allah, yang menciptakan diri yang segitu sempurnanya. Fikir di pakai mikir, bibir dan hati di pakai dzikir, rasa di pakai merasakan, mengaku dan merasa bahwa semua yang ada pada diri ini adalah hanya lakon titipan dari Gusti Allah. Kita hanyalah seonggok yang di beri nyawa. Diri dan segala yang menempel serta berkaitan dengan badan, esok di hari kiamat bakal di perhitungkan. Sebab besok atau lusa kita akan kembali. berangkat, bakal pulang ke akhirat, bakal kembali kepada Allah.
Yang terkenal dan hadir, kejatuhan dengan lafadz… innalillahi wainnailaihi rojiun

Tiada beda seperti, mudik dari tempat di mana kita berpijak dan mengembara di negri orang, atau kota dan daerah orang lain, kembali ke kampung halaman.
Seperti kita mudik pada hari raya, rikuh dengan bawaan, berat dan enteng dengan bekal, melewati pengkolan, menajak dan menurun, berkelok-kelok,
melewati perapatan, terminal dan lampu Stopan. Semua ingin kembali ke kampung halaman, yang di harapkan, adalah ingin bertemu dan mendapatkan ke bahagiaan. Semua, seperti, bagaikan gambaran. bahwa kita akan kembali ke jati, pulang ke asal, kekampung menetap yang hakiki, Itulah kampung akhirat.

Tempat kembali yang tiada akan The end lagi. Suatu tempat kembali yang tiada akan ada Tamat nya. Kembali ke alam akhirat, yang bakal kita akan melalui jalan sakaratul maut, lalu melalui makam, pengkuburan…"hiks"…!!

Menangis sunyi, terbayang dan menetes sudah airmata…
Sendiri dingin, gelap gulita…tiada teman sanak dan sodara…
Kenapa begitu?
Sebab makam pengkuburan itu bisa jadi Roudlotun min riyadlil jannah :
Bagian tempat dari taman syurga., atau bisa jadi hufrotun min hufarin-niyron :
Bagian tempat dari jurang nya Neraka…!!!
Dan Semoga Allah merahmati kita semuanya..khususnya kaum muslimin wal muslimat, mukminin wal mukminat…

Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad.

ஜ۩۞۩ஜ Patuh/ Taat/ TAQWA ஜ۩۞۩ஜ I

السلام عليكم ورحمة الله وبر كا ته

Ada baiknya jika saat ini saya resapi dialog antara Umar bin Khottob dan Ubay bin Ka'ab :

Umar bin Khottob ditanya oleh Ubay bin Ka'ab. Mengenai Taqwa:

(sebelum menjawab, Umar malah balik bertanya) "Apakah engkau pernah berjalan di jalan yang penuh dengan serut dan berduri?" Ubay menjawab : Benar aku pernah melaluinya. Umar bertanya lagi :" hmm...bagaimana kiranya menurut engkau, saat engkau berjalan di jalan itu?" Ubai menjawab: Syammartu, waj-tahadtu : " saya sangat berhati-hati, dan saya kerahkan jihad sekuat tenaga"

Lalu Umar berkata: "Naaah,.. Orang yang bertaqwa, seperti itulah adanya!"

Ckckck...Allah,Allah Ampunilah hamba...

Benarlah sekiranya bahwa Orang yang bertaqwa itu seperti orang yang sedang berjalan di jalan yang penuh dengan duri. Di depan manusia yang bertaqwa terdapat banyak jalan bercabang, tempat untuk berjalan, di perjalanan untuk kembalinya tiap-tiap diri ke akherat.
Namun Jalan itu, kini terserang dan berada di alam dunia, yaitu berupa penghidupan. Akan tetapi sayang di sayang kehidupan itu tiada mulus. Namun, sangat rimbun penuh duri dan penuh sampah.

Banyak hambatan, Tantangan, Ancaman, dan gangguan. Banyak ujian dan cobaan, kaya dengan kemusyrikan, Tahayul, maksiat dan munkarot, pornografi dan pornoaksi, dll. "hmm…" Syurga dunia jadi penggiuran, Korupsi, kolusi, dan nepotime, Harta, tahta dan wanita sering menjadi ujian. Pergaulan remaja yang tiada terbatas dengan Norma dan Agama. Hukum tiada kuat tegak, antara putih dan merah, antara hitam dan hijau, Adat bercampur dengan syari'at, rasa hormat pada yang lebih tua bahkan hampir putus, rasa sayang kepada yang lebih muda hampir hilang, entah itu kepada atasan atau bawahan. Sudah saling makan dan saling tipu, memikirkan kepentingan penghidupan sendiri. antara mulut, perut dan di tengah pas di bawah perut.

"Huuuuffff Cape deeeeeh...!!!" Cekcok, berantem, bertengkar dengan tetangga dan sodara sudah menjadi gaya.Dengki,sirik,riya, jahil, aniyaya, sudahpun jadi lumrah.
Iman ke pada Gusti Allah sudah tak terpatri, ibadah sudah mubah, sholat banyak terlewat, dzikir sudah tak terfikir, Kalaupun terfikir malah jadi kafir.."Naudzubillah"…

Betulah kiranya begitu keadaan jalan diperjalanan dalam kehidupan ini.?...
Kalau begitu mudah-mudahan bisa untuk menghadapinya, agar dapat berjalan sampai pada tujuan Ridha Allah. :...Amin
1 syammartu ; Saya mesti sangat berhati-hati. Begitu kata Ubad bin ka'ab.mata melihat(juga mata hati), telinga mendengar (juga telinga hati), waspada...
alih-alih salah menginjakan kaki salah langkah. jangan menginjak yang bukan tempat berpijak, jangan melangkah pada jalan yang kurang nikmat, pegang kuat petunjuk agama,
jangan pergi nyembah jika bukan tempat nya menyembah, jangan terbawa angin timur dan barat,selatan dan juga utara, jangan plin-plan, jangan gegabah dan se Enaknya,
jangan terburu-buru, memutuskan perkara yang akan di kerjakan,
(mikir) apa bener ini hasutan orang atau bukan, apakah ini benar atau salah.
Apakah manfaat atau tidak, apakah merugikan orang atau tidak,
tidak terbawa pada cucunguk-cucunguk agama, tetap lurus di jalan Allah
jalan yang hanif shirotolmustaqim :

yaitu الصراط المستقيم

صراط الذين أنعمت عليهم
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka,
Yang seperti pada data An-Nisa : 69

ومن يطع الله والرسول فأولئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء والصالحين وحسن أولئك رفيقا
Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.


Beserta tambahannya bahwa manusia yang dapat nikmat Allah yaitu :

" Manusia-manusia Pilihan Allah" yang dapat Hidayah ada di Data. Maryam : 58

إذا تتلى عليهم آيات الرحمن خروا سجدا وبكيا......
……Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.

Taat pada Allah yang sudah di contohkan: oleh para nabi,
para shiddiqin (orang yang berjalan di jalan benar), para syuhada (yang berjuang di jalan Allah), para sholihin ( orang² yang soleh).
Mereka selaku hasuna ulaika rofiyqo: حسن أولئك رفيقاSahabat yang sebaik-baiknya. Yang terpuji, yang suka menolong di kala di butuhkan, membantu di kala susah, dermawan, Adil, sayang kepada yang sengsara,
tidak pernah meninggalkan, dan jika di bacakan ayat-ayat Allah mereka menyungkur
bersujud dan menangis. Menetes airmatanya di hamparan sajadah.
Lemes hatinya lembut, hilang sifat angkuh dan sombongnya, Luntur sifat ujub takaburnya, berserah pada takdir dari Gusti Allah, dari yang Maha Kuasa.
Pengakuan dan mengaku atas dosa yang telah di lakukan, lalu toubatan
belajar bersih dari maksiat, sembari di satukan niat untuk taat.
malu tenang dan bercahaya tanda mahabbah dan muroqobah pada Allah
yang Maha Welas Asih, Maha Pengasih dan Penyayang.

2 Waj-tahadtu :
Dan saya harus Jihad sekuat tenaga, begitu kata Ubay bin Ka'ab. Hidup di dunia mesti harus Jihad. Jihad itu rupa-rupa, yaitu berbagai upaya untuk membela Agama Allah.

Bersambung…..